Tak lama setelah itu.
JLEEEB ...
Kepala Kandi terpanah lidi runcing, darahnya keluar. Ia sekarat lalu jatuh ke lantai.
"mampus kau Kandi, itulah sebab karena tak percaya dan menghina Tuhan. Akhirnya kepala kau habis tertancap mainan panah milik si anak penghuni kontrakan"
Melihat Kandi jatuh dan menjadi mainan si anak penghuni kontrakan Mirza merasa bahagia.
"hahahhaaha, tuhan sudah marah padamu, harusnya kamu mengikuti apa yang ku katakan biar hidupmu selamat. Karena akulah sang penyabar yang sebenar-benarnya"
JLEEEEB ....
Kepala Mirza pun terpanah lidi runcing.
Anak pemilik kontrakan bersorak girang, karena sudah membunuh dua pengganggu di rumahnya. Sekarang Ia sedang berpose bak pahlawan karena sudah menjadi orang paling baik sebab membunuh pengganggu.
- sekarang penulis merasa paling benar karena sudah meriwayatkan kisah yang dianggapnya benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H