Setelah unggul 2-0 saat melawan Barito Putra, Kanote Makan langsung diganti. Apa tidak salah tuh? Terbukti, dari yang tadinya Made Wiryawan bisa dihitung Cuma 3-4 kali memegang bola. Setelah Kanote diganti, gawangnya terus dibombardir oleh penyerang-penyerang dari Barito.
Unggul 2-0 bukannya sudah aman, Kang! Apalagi yang diganti merupakan ruh dari permainan Persib. Begitu diganti, tampak jelas. Barito langsung bisa meningkatkan serangannya. Alhasil mereka bisa merubah kedudukan menjadi 2-1. Kalau mau ganti pemain, cari yang kira-kira kurang mendukung permainan team. Bukan malah seorang pemain bagus. Kanote bermain bagus,. Kalau pergantian karena alasan cedera masih bisa diterima. Ini tidak. Atau kalau demi keselamatan pemain sendiri, tunggu sajalah diatas menit 70 baru dilakukan pergantian.
Kang Djanur jangan terlalu terburu-buru ganti pemain, apalagi pemain yang lagi In. Bisa merusak permainan Persib hingga strategi tidak berjalan. Kalau mau ganti, tadi malam itu. Yang harus diganti lebih awal itu Djibril coulibaly, bukan Kanote. Masa Kang Djanur kalah sama saya, saya bisa menilai siapa yang mainnya bagus siapa yang tidak. Itu mah gampang, Kang. Hanya saja saya bukan pelatih bola, sayang memang. Saya hanya seorang penggemar Maung Bandung.
Untung saja setelah kedudukan 2-1, pada saat Barito makin enjoy menyerang, ada momen tendangan “Balik Bandung” dari Ferdinand Sinaga. Walaupun tidak melalui proses yang tertata rapi, tapi paling tidak gol tersebut membuat lemah mental para pemain Barito.
Kalau mau ganti pemain, hati-hati Kang. Jangan sampai kejadian seperti semalam. Mudah-mudahan pula walaupun salah, keputusan itu merupakan murni keputusan pelatih. Bukan dapat bisikan atau tekanan dari sebelah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H