Mohon tunggu...
MBudiawan
MBudiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Indahnya Alam Papua

Spesialist dibidang Survey dan Perencanaan kehutanan. Sewaktu muda aktif sebagai seorang kartunis dan penulis di beberapa media di kota Bandung Pernah bekerja di beberapa perusahaan swasta nasional, PT. ASTRA, PT. Sinar Mas Forestry, PT. Kiani Lestari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bedanya Pabrik Tahu/Tempe dengan Gang Dolly

20 Juni 2014   20:20 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:59 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilihat dari segi bisnis,  sama-sama industri, sama-sama ada pangsa pasarnya.

Yang membedakan jika pabrik tahu/tempe ditutup karena harga kacang kedelai naik, dijamin pelaku protes bukan hanya  pemilik pabrik. Pelanggan pun pasti ikut protes. Diwawancara televisipun mereka bakal mau tanpa harus memakai topeng atau masker penutup wajah.

Sementara pada saat Gang Dolly ditutup, yang protes hanya produsennya saja, para pelanggan sama sekali tidak menampakan hidungnya, tidak ada yang mau ikut turun kejalan. Harusnya mereka ikut teriak-teriak sambil bawa poster.  Kalaupun ada yang mau  diwawancara, paling mereka minta pakai topeng, malu-malu tapi mau.

Kemana para langganannya? Ah, paling mereka sudah pindah langganan ke produsen lain, sekedar pindah tempat saja. Paling pikiran mereka, untuk apa protes segala, Gang Dolly buat mereka hanya dianggap seperti rumah makan saja, kalau buka ,ya disinggahi. Tapi kalau tutup cari rumah makan di tempat lain.

Bu Risma, sepertinya masih banyak PR buat ibu. Masih banyak ‘rumah makan’ hidung belang yang lain, yang  menyamarkan diri menjadi  panti pijat, karaoke dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun