Hari ini 2/1/2015/, beberapa anggota DPR bertolak ke Pangkalan Bun, Kalimatan Tengah sebagai lokasi terdekat dengan letak ditemukannya serpihan badan pesawat Air Asia QZ8501. Alasan yang dilontarkan adalah untuk memberi support dan dukungan moral kepada Basarnas yang telah bekerja dengan baik.
Hal tersebut wajar dilakukan oleh siapa saja termasuk seorang anggota DPR. Mereka adalah wakil-wakil rakyat yang harus tampil di depan memberi contoh kepada mayarakat luas. Apalagi dalam hal-hal positif seperti memberi dukungan atas kerja keras tanpa henti oleh Basarnas dan seluruh tim pencari yang luar biasa itu.
Tetapi apakah pemberian support itu serta merta harus dilakukan dengan bertemu secara langsung? Datang ke tempat Basarnas bekerja dan menunjukan wajah apresiasi yang sangat dalam?
Hal tersebut dalam hal tertentu sangat wajar dilakukan. Pertemuan secara langsung mungkin lebih berdampak pada aspek psikologis bagi mereka yang ditemui. Seperti sebuah rasa penghargaan yang nyata dilakukan. Dengan harapan akan muncul motivasi yang baru dalam pencarian selanjutnya.
Pertanyaan berikut adalah: apakah kunjungan itu harus? Ya, bisa saja memang harus dilakukan. Anggota DPR yang berangkat adalah mereka yang duduk di komisi bagian transportasi. Jelas berkaitan langsung dengan pesawat terbang. Termasuk insiden jatuhnya salah satu pesawat Air Asia itu.
Mereka tentu akan melihat secara langsung dan mungkin ikut mempelajari mengapa kasus itu bisa terjadi. Sehingga mereka bisa membicarakannya dalam rumusan-rumusan usulan perbaikan kualitas penerbangan Indonesia di masa yang akan datang.
Tetapi persoalan selanjutnya adalah: apakah waktu keberangkatan mereka untuk melaksanakan ‘tugas’ observasi itu efektif? Belum tentu. Hari-hari ini adalah hari-hari sibuk Basarnas menjalankan misinya menemukan dan mengevakuasi para korban yang masih dalam pencarian. Tentu saja melayani pertanyaan-pertanyaa anggota DPR tidak termasuk dalam agenda mereka saat-saat ini.
Sehingga soal efektif tidaknya kunjungan itu masih sangat diragukan. Bahkan mungkin justeru akan mengganggu kosentrasi mereka yang sedang fokus pada pencarian.
Maka sebenarnya sudah ada kerancuan tujuan yang dilontarkan anggota DPR itu dalam perjalanannya ke pangkalan Bun. Yang pertama, untuk memberi support pada tim Basarnas. Yang kedua, untuk menjalankan tugas sebagai anggota DPR komisi di bidang transportasi.
Sayangnya kedua alasan itu cukup sulit dicerna pemikiran logis kita dalm kondisi hari ini yang masih mencurhkan perhatian dan energi pada pencarian dan evakuasi korban.
Sebagai wakil rakyat, apakah yang bisa dilakukan hanya memberikan support? Jika demikian, siapa saja orang bisa menjadi wakil rakyat. Apalagi support itu harus diberikan secara langsung berhadap-hadapan dengan tim Basarnas. Bukankah itu hanya sebuah pencitraan kosong? Mereka jelas tidak punya kapasitas untuk berada disana saat ini.
Yang kedua, sebagai wakil rakyat tentu mereka seharusnya orang-orang yang cerdas. Mereka mampu memperhitungkan apa-apa saja yang patas dilakukan agar sesuatu itu bisa berjalan dengan efektif dan menghasilkan kebaikan atau setidak-tidaknya ada upaya terhadap jaminan keamanan transportasni publik bagi seluruh lapisan masyarakat hari ini.
Kunjungan yang dilakukan ke pangkalan Bun masih jauh dari langkah efektif. Sehingga jika pertanyaan terakhir adalah: apakah perlu anggota DPR ke pangkalan Bun hari ini? Maka jawabanya adalah tidak perlu.
Persoalan evakuasi, Basarnas tak perlu diajari oleh anggota DPR. Soal support, tak perlu diungkapkan secara berhadap-hadapan. Kecuali dengan tujuan untuk menarik perhatian dan kemudian mengganggu konsentrasi pencarian.
Sebagai anggota DPR, seharusnya mereka tidak hanya mengungkapkan rasa simpati dan kehilangan dengan ekspresi-ekspresi penyesalan secara berlarut-larut. Itu jelas tidak akan menyelesaikan persoalan. Masyarakat membutuhkan jaminan dan kepastian keamanan dalam transportasi.
Maka akan lebih bijak jika anggota DPR itu menjalankan tugasnya dalam memastikan bahwa kecelakaan di bidag transportasi publik seperti pesawat Air Asia itu tidak terulang lagi.
Setidaknya mereka bisa meyakinkan masyarakat luas dengan upaya-upaya dan kinerja preventif mereka untuk memastikan setiap armada transportasi baik udara, air dan darat hari ini bisa berjalan dengan aman.
Hal tersebut justeru lebih penting dan menjawab kegelisahan terhadap trauma masyarakat pada kecelakaan pesawat Air Asia beberpa hari yang lalu itu dibandingkan dengan sebuah kunjungan yang tidak begitu jelas artinya bagi seorang anggota DPR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H