Surau memanggil bak alunan langgam jawa
Mengucap doa sembilan puluh sembilan nama
Menjadikan kami resah karena tak biasa
Betah terpaku di pusat cerita lini masa
Layaknya manusia hidup untuk apa
Tanpa lagi menaruh jiwa pada tempatnya
Urungkan tangan untuk memanjatkan asa
Terjerembab terpesona di layanan media
Berbagi harta dunia untuk berbangga saja
Menari ceria di atas tautan derita
Bersenggama bukan dengan mahramnya
Sebagai prestasi tanpa piala
Hakikat kebaikan hanya jadi logika belaka
Menuai pesan yang kadang tak berguna
Kami hanya menunggu mati yang sia-sia
Ketika tanya tak lagi butuh jawabnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!