Mohon tunggu...
Farchan Auliya
Farchan Auliya Mohon Tunggu... Petani - Stay at Home

Perjalanan panjang dan telah banyak yang dikorbankan. Ujung penantian harusnya tidak sia-sia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Batas Pantas

17 Mei 2020   21:21 Diperbarui: 17 Mei 2020   21:43 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surau memanggil bak alunan langgam jawa

Mengucap doa sembilan puluh sembilan nama

Menjadikan kami resah karena tak biasa

Betah terpaku di pusat cerita lini masa

Layaknya manusia hidup untuk apa

Tanpa lagi menaruh jiwa pada tempatnya

Urungkan tangan untuk memanjatkan asa

Terjerembab terpesona di layanan media

Berbagi harta dunia untuk berbangga saja

Menari ceria di atas tautan derita

Bersenggama bukan dengan mahramnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun