Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SukirGenk, Lagu Untuk Para "Autis Gadget"

22 Agustus 2015   01:28 Diperbarui: 22 Agustus 2015   01:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Gadget, perangkat elektronik yang tak lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Mulai dari gadget yang berguna untuk membantu pekerjaan, untuk komunikasi, hingga untuk bersosialisasi di media sosial. Era smartphone mampu menggabungkan semua fungsi dalam satu gadget. Bayangkan, hanya dengan satu smartphone saja kita bisa mendapatkan banyak fungsi seperti GPS, kamera, mp3/video player, radio, alarm, game, kalkulator, hingga bisa untuk akses internet yang tentunya bisa terhubung ke media sosial.

Namun dewasa ini penggunaan gadget terasa tak diimbangi dengan mentalitas yang dewasa, sehingga terasa seperti banyak diantara kita yang kurang bijaksana dalam menggunakan gadget. Sudah hal lazim bila di antara kita apabila sedang berkumpul (bersosial) di dunia nyata dan yang terjadi selanjutnya adalah diantara beberapa orang yang berkumpul malah asyik sendiri dengan gadget masing-masing. Tentu hal ini seakan menjadi hal yang ironis, mengingat bahwa kenyataan yang terjadi adalah "dunia nyata kalah dengan dunia maya", begitulah kira-kira. Memang tak salah, apabila kegiatan yang sedang kita lakukan di dunia nyata kita bagikan (share) di media sosial. Tetapi akan aneh apabila setelah kitabaikan tersebut kita malah larut di media sosial dan kemudian melupakan apa yang sedang kita hadapi, yakni sedang berkumpul bersama kawan-kawan.

Fenomena ini yang kemudian ditangkap oleh band kami, SukirGenk, band asal Wonogiri, yang kemudian mengambil fenomena ini sebagai tema dalam salah satu lagunya. Lagu yang berjudul "Marai Cemburu" (terjemahan: Bikin Cemburu), menceritakan sebuah fenomena yang sering kita hadapi dalam keidupan sehari-hari. Secara bahasa kasar, bisa dikatakan bahwa tema dalam lagu ini adalah "Syndrome Autisme Dalam Bergadget".


  

Pada bagian reffrain, terasa makjlebbb ketika sampai pada lirik :
"Pengen banting hp-mu. Lan tak taleni tanganmu." (Terjemahan: Pengen banting hp-mu. Dan kuikat tanganmu)

Ketika sampai pada lirik lagu diatas, mungkin banyak diantara kita langsung tersenyum mengingat bahwa kejadian seperti itu mungkin sering kita alami sendiri dikarenakan kesal ketika sedang asyik berjumpa entah itu teman, keluarga, pacar atau siapapun, eeeeh malah lawan bicara kita asyik dengan gadgetnya sendiri.

Berikut lirik lagu "Marai Cemburu" selengkapnya, disertai video dan terjemahannya ;)

Marai Cemburu (Bikin Cemburu)

Gumun lungguh jejer kowe (Heran duduk sebelahan sama kamu)
Tak gagas tanganmu sibuk dolanan HP (Kuperhatikan tanganmu sibuk mainan HP)
Mbokyo rodo nglirik aku (Please dech agak lirik gue)
Po ra ngerti yen aku kangen sliramu (Apanggak tau kalau aku kangen dirimu)

Wingi kowe uwis janji (Kemarin kamu sudah janji)
Kebiasaanmu ra bakal kok baleni (Kebiasaanmu nggak bakal kau ulangi)
Ngamplah olehku ngandani (Bosan aku ngasih tau)
Po ra kesel mben wektu ngobahne driji (Apa nggak capek tiap waktu gerakin jari)

Pengen banting HPmu
Lan tak taleni tanganmu (Dan kuikat tanganmu)
Supoyo kowe ngerti gede roso tresnaku (Supaya kamu tau besar rasa cintaku)
Sayang nggagaso aku (Sayang mengertilah aku)

Akhir kata, kami hanya dapat menyimpulkan "Bijaklah diri kita dalam menggunakan gadget, karena gadget (terutama handphone) dapat mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat" ;)

Video Clip Marai Cemburu : https://www.youtube.com/watch?v=jiJmu_YXyRc

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun