Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

LNM Sedang Umroh?

29 Maret 2013   05:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:03 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_235163" align="aligncenter" width="320" caption="Capture potongan awal percakapan dengan La Nyalla limited edition"][/caption] La Nyalla Mahmud Mattaliti, figur sentral dalam polemik sepakbola yang sangat terkesan "keras" ini dalam kurun beberapa hari terakhir seperti tak terdengar kabarnya. Surat FIFA yang sebelumnya menyatakan bahwa FIFA masih menganggap Farid Rahman sebagai Vice President PSSI pun terkesan belum ada counter (atau bahasa gaulnya : plintiran) dari yang bersangkutan. Mengenai surat FIFA, hanya Roy Suryo dan Rita Subowo yang tampil "terdepan" menanggapi surat tersebut. Meski terkesan "mengamini" surat tersebut, bukan berarti keduanya mendukung isi dari surat FIFA tersebut. Karna seperti yang kita tahu bahwasanya dalam polemik sepakbola yang berkepanjangan ini, action plan penyelesaian konflik sepakbola kita ini bukan menggunakan metode pendekatan yuridis, tapi menggunakan metode pendekatan politis. Tapi dimanakah gerangan Bapak La Nyalla sekarang berada? Sebelum KLB 17 Maret 2013 lalu, di berbagai media, beliau dengan tegas dan penuh semangat meng-klaim dirinya adalah Ketum PSSI yang sah karena dipilih melalui KLB Ancol. Pasca KLB PSSI di Hotel Borobudur 17 Maret 2013, giliran beliau menyatakan bahwa dirinya adalah Waketum PSSI yang sah karena telah dipilih oleh anggota kongres yang hadir. Setelah surat FIFA kepada Farid Rahman mulai banyak diperbincangkan, terlihat pak La Nyalla hanya singkat berstatement seperti berikut ini, "Secara de facto, Saya adalah Waketum PSSI". Praktis, hanya itulah keterangan yang dapat didapat dari beliau. Berbeda sekali dengan sebelum-sebelumnya yang terasa pro-aktif banyak mengumbar statement di media guna memantapkan klaim dirinya atas apa yang menjadi keinginannya. Tapi kemanakah gerangan pak La Nyalla saat ini? Beruntung P.S.K (Pengamat Sepakbola Koplaksiana) berhasil mengorek informasi dari seorang teman (sebut saja namanya Bayu) yang kebetulan juga merasakan "kesunyian" media tanpa diisi oleh celotehan beliau. Informasi yang didapat langsung dari apa yang disampaikan oleh pak La Nyalla melalui BlekBeriMesenjer akan kami bagikan disini, dan berikut merupakan percakapan antara narasumber dengan pak La Nyalla yang 100% adalah benar adanya tanpa plintiran atau rekayasa. Saya : Katanya agenda poko KLB kemaren cuma membahas 3 poin (Revisi Statuta,unifikasi liga, dan kembalinya 4 exco) LNM : Memang betul! Pengangkatan sy selaku waketum dan penambahan 4 eksco diluar acara KLB, Krn KLB pd saat itu sdh ditutup oleh keytum pssi dihadapan fifa Saya : Lalu nasib Blanco bgmna? Apakah di pecat atau meltih kmbli? LNM : Tergantung rapat eksco nanti, Yg jelas tlg mintakan CVnya blanco dulu unk diekspose ke publik spy tdk beli kucing dlm karung, Anda ini siapa? Saya : Saya hanya penikmat sepak bola & bukan siapa2 :) LNM : Berarti sy salah kalo jwb ke anda Saya : Tenang saja, semua aman kog B) ==Ҧ ϳەەЅ LNM : Bukan soal tenang atau tdk! Buang2 waktu sy lg umroh. Sy pikir anda wartawan * * * * * * * * * * * * * * Alhamdulillah, setelah KLB PSSI yang banyak menyita perhatian penikmat sepakbola atas kekisruhan selama ini, ternyata pak La Nyalla yang tiap dini hari rajin mem-broadcast "Tahajjud Call" kepada tiap orang yang ada di contact list-nya ini memanfaatkan waktu senggang untuk pergi menjalankan ibadah umroh. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan, karena mungkin banyak doa yang dititipkan kepada beliau untuk dipanjatkan di Tanah Suci agar sepakbola Indonesia menjadi "aman terkendali". Untuk itu, diharapkan kita masyarakat yang hanya bisa duduk menyimak dan berkomentar menggerutu dalam hati menyikapi kemelut sepakbola nasional ini ikut mendoakan agar amal pak La Nyalla diterima oleh Allah swt. Bila perjalanan ibadahnya ke Tanah Suci diterima oleh Yang Maha Kuasa, tentunya akan berdampak positif bagi keseharian beliau, termasuk sikapnya yang masuk bagian dari figur-figur atau aktor dalam kekisruhan sepakbola kita yang entah masih berapa episode lagi. Kesimpulan akhir dari tayangan kali ini, "Jangan ganggu orang yang lagi Umroh!!!" (kecuali anda seorang wartawan) twitter : @BubupTweet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun