Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Antara Aku, Kecelakaan, dan Rumah Sakit

19 Juli 2012   06:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dokter Posma Siahaan keluar dari ruang IGD, dengan muka serius dan terlihat seperti orang yang pasrah dokter Posma pun menghampiri kami. Seketika aku pun dengan gesitnya segera mendekati dokter Posma, entah kekuatan darimana yang aku dapat, padahal sebelumnya aku begitu lemas tak ada daya.

"Gimana keadaannya, Dok?" tanyaku memburu dokter Posma bagaikan wartawan yang mencecar pertanyaan para pejabat yang dijadikan tersangka oleh KPK.

"Kami telah berusaha semaksimal mungkin mas. Selanjutnya hanya Kuasa Tuhan yang akan menentukan, tolong dibantu dengan doa yaa," kata dokter Posma dan kemudian langsung meninggalkan kami untuk segera bergegas menuju ruang lain.

Tiga jam kemudian...

Om Pasikom masih terbaring di ranjang, syukurlah di ruang rawat inap ini aku sudah ada rasa tenang karena Om Pasikom telah melalui masa kritisnya. Semoga dengan perawatan yang tepat, kesehatan Om Pasikom dapat secepatnya pulih kembali.

Semua yang menemaniku pun akhirnya berpamitan kepadaku. Diwakili mbak Niken, semua undur diri untuk pulang. Aku pun maklum saja, mungkin kebanyakan dari mereka tadi memang meninggalkan pekerjaannya untuk sekedar menyempatkan diri kemari. "Yang sabar ya mas Bubup. Yang penting keadaan sekarang sudah melewati masa krisis. Selanjutnya tolong dibantu dengan doa aja yaa," kata mbak Niken.

Tiga hari kemudian...

Syukurlah, keadaan Om Pasikom berangsur membaik. Dengan keadaan seperti sekarang ini, Om Pasikom sudah diijinkan oleh dokter untuk pulang dan menjalani rawat jalan saja. Jadwal untuk check-up pun juga sudah dijelaskan dokter kepadaku dengan panjang lebar. Obat yang disertakan pun tak ketinggalan dijelaskan dengan keterangan yang sedetail-detailnya.

Tiba giliran di bagian administrasi, aku terkejut ketika diberikan sebuah nota dalam bentuk secarik kertas yang tidak sebegitu lebar tapi panjangnya melebihi 2x ukuran kertas folio. Di bagian paling bawah nota tersebut ada sejumlah nilai nominal yang bagiku sangat besar.

"Tolong tagihannya dilunasi dulu pak, nanti biar perawat kami yang mempersiapkan pasien untuk dibawa pulang ke rumah," kata bagian administrasi dengan ramah.

"Bu, saya ingin membawa pulang Om Pasikom, tapi saya belum bisa melunasinya sekarang. Saya sudah maksimal mengusahakannya, selanjutnya tolong dibantu dengan doa yaa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun