Adakah ini ada korelasinya dengan yang masiv berkembang di lapangan mengenai keberadaan wartawan bodrex dan wartawan pesanan? Entahlah, hanya dirinya dan Tuhan yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Akhir kata, saya hanya akan memberikan prtanyaan sederhana sebagai penutup kali ini.
"Wartawan profesional koq nulis kayak gitu. Lantas apa bedanya mereka sama gue yang nulis versi abal-abal, bahkan bisa dibilang acak-kadut di kompasiana ini? Apa bedanya sama orang yang nulis status di facebook dan twitter dengan sembarangan tanpa mikir panjang?"
(P.S.K)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H