Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

ISL Segera Jadi Legal (Asalkan)

11 Februari 2012   05:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:47 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat siang jek, apa kabar? Sepertinya kemarin banyak yang nunggu-nunggu putusan final dari CAS ya? Kan gue udah bilang dua hari sebelumnya bahwa keputusan final CAS masih bisa ditunda, dan kenyataannya demikian bukan? Yaiyalah, CAS masih harus mendengar penjelasan dari pihak-pihak tergugat dulu sebelum membuat keputusan final, karena permintaan Adelaide United yang meminta pembatalan percepatan proses hukum disetujui CAS. Dan ingat, keputusan dari AFC yang mengakomodasi Persipura untuk tampil di laga play-off LCA 16 Februari nanti adalah semata-mata untuk menghormati proses hukum yang tengah berlangsung di CAS. (selengkapnya mengenai sikap CAS: di sini)


Sayangnya, banyak yang mengkait-kaitkan sikap yang diambil AFC ini dengan sebuah pernyataan nyeleneh bahwa "AFC mengakui ISL legal". Tentu saja ini aneh pangkat tiga, karena apa yang dilakukan AFC (mengakomodasi Persipura) hanyalah membicarakan masalah LCA, bukan hal lain. Ini mengacu pada dua kondisi penting, yakni dead-line laga AFC sesuai regulasi dan proses hukum yang sedang berlangsung di CAS. Silahkan klik link diatas (sikap AFC) mengenai pembedahan atas surat dari AFC, kalau elu bijak maka pendapat bahwa "ISL diakui AFC" akan terpatahkan dengan otomatis.


Lalu apalagi sebagai pembenaran ISL ngaku-ngaku legal?


Hmmz, pasti ini ulah "wartawan bodrex" yang suka memlintir dan menyunat berita untuk disajikan sesuai dengan kepentingan si pemesan atau big boss. Tentang apa sich, apalagi kalau bukan usulan dari Menpora, Andy Malarangeng mengenai wacana dilegalkannya ISL. Apa sich yang menjadi pertimbangan sesungguhnya dari Menpora hingga mengusulkan wacana ini? Gue dan elu pasti udah sama-sama tau lah, bahwa sejak dari awal Menpora ingin siapapun yang berstatus WNI berhak untuk membela timnas. Nah, ini tentu saja konteks sebenarnya Menpora mengusulkan pelegalan ISL, agar para pemain yang bernaung di klub-klub ISL berhak membela timnas. Mengenai teknis pelegalan, tentu saja Menpora menyerahkan secara langsung kepada PSSI, karena hukum di Indonesia tak ada yang secara eksplisit mengatur tentang "bal-balan".


Tentu saja Ketum PSSI, Djohar Arifin, menyambut baik usulan dari Menpora ini, karena memang sejak dari awal konflik ini muncul, Djohar Arifin memanglah menginginkan klub-klub ISL agar "pulang ke rumah" layaknya seorang bapak yang menjewer anaknya dan menyuruh pulang untuk mengerjakan pe-er dulu sebelum bermain bersama teman. Bahkan berkali-kali Djohar Arifin menyatakan bahwa bagaimanapun juga "mereka" juga tetap saudara kita semua.


Apakah PSSI akan melegalkan ISL begitu saja?


Eitttz, tunggu dulu jek! Ada aturan yang harus dipenuhi untuk mewujudkan hal ini, istilah Jawa-nya adalah take and give. PSSI pun segera membawa hal ini ke dalam rapat exco untuk menindak-lanjuti usulan dari Menpora. Ada dua pertimbangan utama yang akan dijadikan PSSI untuk melegalkan ISL :


1. Klub-klub yang kini berlaga di ISL, keluar dari PT Liga Indonesia dan bergabung dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo.

Apakah salah? Karena dimanapun di dunia ini, pengelola liga adalah yang memang diakui oleh federasi sepakbola negara yang bersangkutan. Dan PT LI telah dengan sadar sepenuhnya menyatakan tidak ada sangkut-pautnya dengan PSSI/AFC/FIFA. Banyak sekali statement Djoko Driyono yang mengatakan demikian (BMIIW: bully me if i wrong)


2. PT Liga Indonesia tetap akan menjadi operator liga, asalkan mau dibawah kendali PSSI. Karena memang begitulah seharusnya pengelola liga, berada dalam yuridiksi federasi sepakbola. Silahkan saja cek data yang ada di Kemenkumham (atau sisminbakum), PT LI itu juga kan yang memiliki saham adalah PSSI, bukan personal per personal. Tentu saja sebagai pemilik saham, maka PSSI berhak mendapatkan laporan pertanggung-jawaban. Dan harusnya mau diaudit oleh auditor independen internasional, bukannya malah "ngeles" menentukan sendiri siapa auditornya.


* * * * *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun