Gimana kabar hari ini, masih sehat? Syukurlah jek, gue juga sehat-sehat aja nich. Sekarang masih tanggal 10 Februari 2012 (waktu Zurich), apa yang kalian tunggu-tunggu nich? Hmmz, emang hari ini banyak yang sedang menunggu putusan final dari CAS mengenai gugatan Persipura agar bisa tampil di Liga Champion Asia. Gue yakin putusan final ini nggak hanya ditunggu-tunggu oleh pendukung Persipura, melainkan juga sangat dinantikan oleh seluruh pecinta sepakbola nasional, karena harus kita akui bahwa Persipura bisa dikatakan (masih) klub terbaik di negeri ini.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Persipura melalui pengacaranya telah meminta proses percepatan hukum, dan segera memberikan putusan sela bahwa Persipura dinyatakan memenangi kasus ini dan berhak tampil di LCA musim ini. Tapi pengajuan keberatan dari pihak Adelaide United membuat CAS masih mungkin akan menunda putusan finalnya (selengkapnya: Putusan Final CAS Masih Bisa Ditunda)
Bagaimana dengan sikap PSSI, AFC, dan Adelaide United?
Hmmz, gue sich bisa katakan bahwa ketiga pihak ini sangat kooperatif dalam menyikapi putusan sela CAS. Memang beginilah seharusnya sportifitas dalam dunia olahraga, apalagi ini sudah masuk ranah arbitrase olahraga internasional. PSSI dan Adelaide United sejauh ini selain akan menyiapkan pembelaan, gue lihat sich adem-adem saja dan saling menghormati pihak yang lain (bandingkan dengan KPSI yg sering ngotot pamer urat leher). Dan untuk menyikapi dua hal penting, yakni dead-line LCA dan proses di CAS, maka AFC memberikan keputusan jalan tengah guna menjembatani kepentingan banyak pihak. Inilah sebenarnya yang patut dicontoh oleh para pelaku sepakbola kita, harus selalu mengedepankan kepala dingin dalam menyikapi permasalahan, bukannya malah ngotot pamer urat leher, ckckck.
Berikut, mari kita simak sikap AFC dalam hal ini :)
1. Komite Kompetisi AFC telah membuat putusan terkait dengan Persipura di LCA, putusan tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan yang terjadi saat ini (gugatan di CAS)
2. Pertimbangan tersebut adalah putusan sela Panel CAS dan schedule playoff yang harus segera dimainkan. Dan dengan dua pertimbangan tersebut AFC memutuskan:
3. Persipura memainkan laga Playoff melawan Adelaide FC tanggal 16 Februari 2012 dengan ketentuan khusus
4. Ketentuan khusus tersebut adalah laga hanya dilangsungkan satu kali, dan jika ada Putusan Final CAS yang ternyata berbeda dengan putusan sela maka...
5. Hasil playoff memungkinkan berubah jika putusan Final CAS berbeda dengan putusan sela (jika Persipura yang menang playoff)
6. AFC juga memutuskan, jika Persipura yang menang di playoff tapi putusan final CAS berbeda dgn putusan sela, maka Adelaide akan menggantikan Persipura (alias Persipura digugurkan)
7. Artinya laga ini murni sebagai jalan tengah menghormati putusan sela CAS, tapi tetap menghargai proses di CAS yang masih berjalan atau belum FINAL (juga menjalankan regulasi LCA yang sudah mendekati dead-line)
8. Semua pihak diharapkan dapat memahami konteks putusan ini dan tidak mengaitkan dengan hal lain di luar soal LCA
9. Persipura bisa lolos tanpa bertanding (menang WO atas Adelaide) apabila Adelaide FC tetap konsisten pada pendapatnya tidak mau bermain dengan klub yang melanggar Statuta FIFA
10. Adelaide FC meminta ada surat dari FIFA bahwa laga dapat dimainkan dan tidak ada pelanggaran statuta (pasal 79 statuta FIFA)
11. Putusan AFC ini tidak ada kaitan dan hubungannya dengan soal federasi atau kompetisi di dalam federasi, ini murni hanya soal LCA
12. Soal Federasi dan kompetisi, AFC konsisten hanya mengakui PSSI dibawah Djohar Arifin dan IPL sebagai kompetisi resmi dibwah federasi resmi (FIFA-AFC-PSSI)
* * * * *
So, elu bisa menyimpulkan sendiri kan? Suatu masalah bila diselesaikan dengan "kepala dingin" jauh dari nafsu dan amarah, pasti hasilnya akan lebih baik dan kemungkinan besar hanya akan memberi sedikit saja efek negatif kepada semua pihak. Hal ini dapat dimaklumi, karena ada hal yang jauh lebih penting diatas semua tuntutan, yakni sebuah sportivitas yang berlaku secara universal. Nggak perlu membicarakan kerugian sana-sini, karena jauh di depan kita terpampang keuntungan di depan mata dari sikap FAIR PLAY. Kalau mau berkaca dan mengambil hikmah dari proses gugatan di CAS, serta sikap-sikap yang ditunjukkan oleh PSSI, AFC, dan Adelaide United, tentu saja berguna untuk memperbaiki kondisi kemelut yang terjadi di persepakbolaan dalam negeri dengan cara membuang jauh-jauh kalimat seperti "pokoknya, harga mati, titik".
Jangan sampai dech Sebentar-sebentar KLB, Sebentar-sebentar KLB, KLB Koq Cuma Sebentar !!!
Trim's Kang Gilang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H