Akhir-akhir ini di berbagai media digelontorkan asumsi “berandai-andai” dari barisan kubu KPSI mengenai keputusan AFC yang mengikutsertakan Persipura dalam laga play-off Liga Champion Asia yang sedianya digelar pada 16 Februari 2012 di Hindmarsh Stadium, Adelaide, melawan sang tuan rumah Adelaide United FC. Tentu saja ini sesuai pesenan si “pemangku” kepentingan nich jek, siapa lagi kalau bukan penyandang dana di KPSI. Apalagi kalau bukan mengenai Persipura tampil di LCA artinya ISL legal dqan diakui AFC. Sungguh sangat menggelikan bila kita menyimak statemen seperti ini menghiasi di banyak media, bahkan sampai-sampai sering ditampilkan di publik agar opini masyarakat terbentuk dengan sendirinya mengakui ISL memanglah legal (karepe mBilong). Daripada berandai-andai nggak jelas gitu, mending gue investigasi membedah surat AFC yang memutuskan mengikutsertakan Persipura di play-off LCA musim ini.
AFC Champions League 2012 Play-off
Adelaide United & Persipura Jayapura - jadwal dan format kompetisi.
Kami ingin menginformasikan bahwa Komite Kompetisi AFC telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemilihan Venue
Komite menyetujui bahwa pertandingan playoff LCA antara Adelaide United dan Persipura Jayapura akan dimainkan pada 16 Februari 2012 di Hindmarsh Stadium, Adelaide. Pertandingan akan dimulai pada 19.30 waktu setempat.
2. Format Kompetisi
Komite menyetujui bahwa pihak yang kalah pada pertandingan playoff LCA antara Adelaide United dan Persipura Jayapura tidak akan masuk ke babak penyisihan grup AFC Cup, yang dengan demikian akan mempertahankan jadwal yang sudah ada dan integritas dari kompetisi AFC Cup. Pihak yang kalah pada pertandingan playoff LCA akan keluar dari kompetisi klub AFC 2012 dan pihak yang menang akan berpartisipasi pada babak penyisihan grup LCA 2012.
3. Keputusan Akhir oleh CAS
Komite menyetujui bahwa jika Persipura Jayapura lolos ke babak penyisihan grup LCA dan nantinya didiskualifikasi karena putusan akhir CAS (yang mungkin bertentangan dengan putusan sela) sebelum 6 Maret, Adelaide United akan menggantikan Persipura Jayapura untuk berpartisipasi pada babak penyisihan grup LCA.
* * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *
Daripada ngelantur mirip orang yang gelagapan, mending gue bedah aja sekalian poin-poin yang dapat ditelaah dari surat AFC kepada PSSI mengenai keikutsertaan Persipura di ajang LCA musim ini :
1. Komite Kompetisi AFC telah membuat putusan terkait dengan Persipura di LCA, putusan tersebut berdasarkan berbagai pertimbangan yang terjadi saat ini (gugatan di CAS)
2. Pertimbangan tersebut adalah putusan sela Panel CAS dan schedule playoff yang harus segera dimainkan. Dan dengan dua pertimbangan tersebut AFC memutuskan:
3. Persipura memainkan laga Playoff melawan Adelaide FC tanggal 16 Februari 2012 dengan ketentuan khusus
4. Ketentuan khusus tersebut adalah laga hanya dilangsungkan satu kali,
5. Tim yang kalah tidak dimasukkan ke ajang AFC Cup, karena schedule regulasi di AFC Cup sudah fit.
6. Keputusan poin no.5 adalah merujuk pada poin no.2, kedua tim (Adelaide & Persipura harus menerima)
7. Jika ada Putusan Final CAS yang ternyata berbeda dengan putusan sela maka…
8. Hasil playoff memungkinkan berubah jika putusan Final CAS berbeda dengan putusan sela (jika Persipura yang menang playoff)
9. AFC juga memutuskan, jika Persipura yang menang di playoff tapi putusan final CAS berbeda dgn putusan sela, maka Adelaide akan menggantikan Persipura (alias Persipura digugurkan)
10. Artinya laga ini murni sebagai jalan tengah menghormati putusan sela CAS, tapi tetap menghargai proses di CAS yang masih berjalan atau belum FINAL (juga menjalankan regulasi LCA yang sudah mendekati dead-line)
11. Semua pihak diharapkan dapat memahami konteks putusan ini dan tidak mengaitkan dengan hal lain di luar soal LCA
12. Persipura bisa lolos tanpa bertanding (menang WO atas Adelaide) apabila Adelaide FC tetap konsisten pada pendapatnya tidak mau bermain dengan klub yang melanggar Statuta FIFA
13. Poin no.12 berdasarkan rumor sebelumnya dari Adelaide United menyatakan tidak mau bertanding dengan klub yang bermain di “Liga Pemberontak”
14. Adelaide FC meminta ada surat dari FIFA bahwa laga dapat dimainkan dan tidak ada pelanggaran statuta (pasal 79 statuta FIFA)
15. Putusan AFC ini tidak ada kaitan dan hubungannya dengan soal federasi atau kompetisi di dalam federasi, ini murni hanya soal LCA
16. Dengan keikutsertaan Persipura di play-off LCA, bukan berarti AFC mengakui ISL secara legal, hal ini diputuskan semata merujuk dan menghormati putusan sela dari Panel CAS dan dead-line jadwal LCA
17. Soal Federasi dan kompetisi, AFC konsisten hanya mengakui PSSI dibawah Djohar Arifin dan IPL sebagai kompetisi resmi dibwah federasi resmi (FIFA-AFC-PSSI)
* * * * * * * * * * * * * * * * * *
So, elu-elu semua harusnya belajar memahami masalah dari esensinya, tidak mbleber ke arah yang tidak semestinya. Kalau toh mau membahas Surat AFC, yasudah bedah aja itu Surat AFC, nggak usah lari kemana-mana yang jelas-jelas nggak ada sangkut pautnya. Jangan bersikap seperti kepengurusan periode lalu, yang hobinya memlintir-mlintir surat dari AFC/FIFA dengan menyesuaikan sekehendak kelompoknya saja.
Pada intinya kita dukung Persipura agar memberi yang terbaik di kancah Liga Champion Asia, dengan target awal yakni memenangkan laga melawan Adelaide United FC agar bisa lolos ke fase group. Sambil kita menunggu putusan final dari Panel CAS mengenai kasus ini, karena apa yang telah diputuskan dalam putusan sela dan telah ditayangkan di website resmi CAS baru sebatas materi dalam gugatan yang diberikan oleh Persipura, belum membandingkan dengan pembelaaqn oleh AFC dan PSSI selaku pihak yang tergugat. AFC, PSSI, Adelaide United, secara terang-terangan juga menghormati putusan sela dan keputusan AFC atas kejadian ini. Maka tak ada gunanya kita malah berantem sesama bangsa sendiri mempermasalahkan tampilnya Persipura di LCA.
Setidaknya dari kejadian ini, Djohar dkk seolah ingin memberi pembelajaran kepada seluruh insan sepakbola dan pecinta sepakbola nasional bahwa “Ini loh caranya kalo nggak terima dan merasa dirugikan, ini loh jalan legal yang harus ditempuh kalo merasa dirugikan”. Dengan adanya kejadian ini, secara nyata membuka mata dan wawasan kita bahwa “Ooooooh CAS itu begini, begitu, dan begonoooo toh”.
* * * * *
~~{[["P.S.K"]]}~~
Pengamat Sepakbola Koplaksiana
“Terkoplak Mengabarkan”
oleh : Bubup Prameshwara, SH (Specialis Humor)
Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H