Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Liputan Solo Keroncong Festival 2011

1 Oktober 2011   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:27 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_133290" align="alignnone" width="645" caption="Solo Keroncong Festival 2011 (doc. pribadi)"][/caption] Pagelaran Solo Keroncong Festival 2011 (SKF) memasuki hari kedua (30/9) malam tadi. Animo masyarakat yang memadati Ngarsopuro, kawasan Pasar Triwindu pun sangat bagus. Tua, muda, laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak pun menyemut mengerubungi dan ingin melihat dari dekat penampilan lagu-lagu irama keroncong. Panggung acara ini letaknya tepat di halaman Pasar Triwindu, sedangkan jalan depan pasar tersebut disediakan kursi untuk tamu undangan dan pada bagian belakang digunakan oleh masyarakat umum yang beruntung karena datang lebih awal sehingga diperbolehkan duduk di kursi deretan bagian belakang. Area "berkursi" inipun diberi pembatas (tali pembatas seperti di antrian bank itu loh, namanya apa yah) agar yang tidak kebagian tempat duduk bisa tertib tanpa harus berjubel mengganggu area tersebut. Untungnya pihak panitia telah menyiapkan dua proyektor berlayar lebar bagi penonton, satu di jalan bagian utara depan Pasar Triwindu berjarak ± 50 meter dari panggung dan satu lagi di jalan bagian selatan depan Pasar Triwindu yang berjarak ±150 meter dari panggung. [caption id="attachment_133297" align="aligncenter" width="538" caption="Suasana di pintu masuk utama (doc. pribadi)"][/caption] Pengunjung berdatangan dari dua arah, mengingat Jl. Slamet Riyadi dari arah barat dan Jl. Gatot Subroto dari arah selatan adalah jalur satu arah (06-22). Di perempatan Ngarsopuro inilah disediakan tempat parkir yang cukup luas, membentang sepanjang Jl. Slamet Riyadi di sisi utara dan selatan, serta tempat parkir areal tanah PDAM. Karena areal parkir luas, jadi bagi pengunjung yang nanti malam ingin menyaksikan tak perlu khawatir tak kebagian tempat parkir. Dari informasi yang mengatakan acara akan dimulai pukul 19.00 WIB, karena satu dan lain hal, saya baru berangkat pukul 20.00 WIB dari rumah. 30 menit kemudian sampai di Ngarsopuro ternyata acara belum dimulai (biasalaah jam karet), baru 10 menit kemudian atau pukul 20.40 WHS (waktu di hape saya) acara pun dibuka. Setelah pembawa acara berpresentasi mengenai pagelaran SKF 2011 dan tak lupa menyebutkan sponsor-sponsor yang telah mendukung berlangsungnya acara ini, acara pun dibuka dengan penampilan grup keroncong Himpunan Masyarakat Keroncong Indonesia dari Sumatera Selatan (Hamkri Sumsel) yang membawakan beberapa lagu daerah Sumatera Selatan dengan balutan irama khas keroncong. Di akhir penampilan, Orkes Keroncong (OK) Hamkri Sumsel ini menyampaikan rasa terimakasih atas undangan panitia SKF 2011 dan tak lupa mohon dukungan moril kepada Sumsel agar pagelaran Sea Games mendatan di Palembang juga sukses. (amien) Penampilan kedua, bintang tamu asal Singapura yakni OK D'Temasik yang membawakan lagu-lagu keroncong khas Singapura. Para personel D'Temasik ini pun sangat jelas berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia. Lagu-lagu yang dibawakan pun juga menggunakan Bahasa Indonesia seperti pada lagu berjudul "Singapura Bandar Raya" dan "Singapura Waktu Malam". Sebagai penghargaan terhadap Waldjinah si Ratu Kembang Kacang, D'Temasik pun membawakan lagu berjudul "Ibu" yang didedikasikan special buat ibu Waldjinah atas jasa-jasanya di bidang musik keroncong. Lagu menggunakan Bahasa Jawa pun akhirnya menjadi penutup bagi penampilan D'Temasik dengan lagu berjudul "Romo Ono Maling". Penampilan selanjutnya adalah OK Bintang Surakarta yang kini dipimpin oleh Endah Laras (anak ke-4 Waldjinah). Ada hal menarik saat OK Bintang Surakarta akan tampil, pembawa acara mengatakan "OK Bintang Surakarta mengundang Syahrini sebagai bintang tamu, namun ternyata Syahrini tak dapat hadir. Maka kita undang pasangan duet mas Anang, selamat datang buat Ashanty....", kata pembawa acara. "Tolong yang menggerombol di depan agak minggir agar mbak Ashanty bisa lewat", lanjutnya. Yang ditunggu tak jua muncul, dan tiba-tiba dari belakang panggung munculah mbak Endah Laras. Antara mas presenter dan mbak Endah Laras yang notabene sama-sama "big size" inipun kemudian saling meledek dengan akrab. "Maaf penonton, yang hadir bukan Ashanty tapi astaghfirullaaaah", begitu candanya. "Mbak Endah tadi kesini terbang ya ?" tanyanya dengan tertawa. "Gak, tadi saya kesini dengan mengambang” sahutnya membalas candaan pembawa acara. “Jangan salah mas, big is beautifull” kata mbak Endah. “Ada pantun Jawa Timur-an mas, ‘Nyang pasar baru ojo lali gowo blanjane. Najan toh lemu sing penting bantingane”. Dan pantun ini pun disambut dengan gelak tawa para penonton. [caption id="attachment_133291" align="alignleft" width="310" caption="Penampilan Hudson dan Waldjinah pada lagu "][/caption] Setelah penampilan dari Endah Laras, OK Bintang Surakarta pun mengundang bintang tamu yang sudah tidak asing lagi bagi penonton, dialah si “two face” Hudson IMB. Dengan peran dua wajah antara Hudson-Jessica, penampilan Hudson layak dinobatkan sebagai bintang yang sebenarnya pada malam hari ini (30/9). Ketika membawakan lagu pop berjudul “My Way”, penonton masih banyak yang diam tidak terlalu paham lagunya. Keadaan berubah ketika Hudson membawakan lagu “Gethuk” secara duet dengan Waldjinah, sontak dengan kualitas vokal yang bagus, aksi panggung yang atraktif mengundang decak kagum dan gelak tawa penonton, penampilan Hudson sangat memukau dan membawa audiens larut dalam keceriaan bersama lagu yang dibawakannya. Hal lucu lainnya adalah ketika Hudson seringkali lupa memposisikan wajah dan suarannya. Sering Hudson menghadap ke penonton dengan wajah laki-laki, tapi vokal yang keluar adalah vokal perempuan, begitu juga sebaliknya. Kondisi yang salah ini pun tak membuat Hudson grogi, dan malah dimanfaatkan untuk melempar celetukan-celetukan ringan di tengah-tengah lagu. “Aku koq salah terus toh budhe” begitu celetukan yang dilemparkan kepada Waldjinah, pasangan duetnya. Penampilan berikutnya adalah dari Bambang Herry dengan saksofon elektriknya. Datang dan langsung memainkan saksofon dengan bunyi disetel alat musik banjo sebagai pembukaan. Selanjutnya lagu “Di Bawah Sinar Bulan Purnama” dan “Sarinah” dibawakan secara instrumental dengan saksofonnya dan diiringi oleh OK Bintang Surakarta. Selanjutnya, ada penampilan penyanyi asal Jepang, Hiromi Kano yang membawakan lagu “Bengawan Solo”. Bintang tamu yang lain pun tampil bergantian, diantaranya adalah Harmony Chinese Music Group asal Bandung yang membawakan lagu-lagu keroncong dan pop dengan alat-alat musik khas dari China. OK Aswara dari Malaysia, dan OK Fajar Indah pun juga tampil secara bergantian. Salut untuk suksesnya pagelaran Solo Keroncong Festival 2011, semoga tahun depan lebih semarak dan lebih menarik lagi. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya musik keroncong, lantas siapa lagi? * * * * * NB : Terimakasih juga buat panitia SKF 2011 karena saya mendapatkan satu buah Sepeda MTB saat pembagian door prize. Ketika saya ditunjuk maju dan diberi pertanyaan (kalo gk salah ingat, itu pak ketua DPRD Surakarta, YF Soekasno) “Bagaimanakah bunyi Pancasila sila ke-4 ?”. Ya berhubung dulu saya pernah ikut penataran P4 (meski kadang bolos juga), akhirnya saya bisa jawab dengan lancar : “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun