"Selamat malaaaaam, a yu redi tu roooooooxxxx...?"
"Tibalah penutup acara di pagelaran "Indonesia Master of keROCKan" yang telah berlangsung selama 7 hari 7 malam dan telah diramaikan oleh ribuan band rock dari dalam hingga luar negeri, dari band lokal hinga SLJJ, dari tambal band hingga vulkanisir band, dari 2 band (mw/sw) hingga 3 band (plus fm), dari band yang berasal dari dunia hingga akherat, dariiiii..., dari mana hayo ?"
"Yak benaaar, dariii tadi koq gak tampil-tampil. Baiklah kita tampilkan ke panggung, guest star malam ini BAND DIT KAMPUUUUUUNG"
"Oke akan kami perkenalkan satu per satu para personel yang telah naik ke panggung"
"Jayadiningrat, pada draaaaaaaam"
(gedubrak, gedebruk, bruk bruk, prak prakkk cessss)
"Eribombing, pada gitaaaaaaaaar"
(teeeeeng, dulululut dulululuuut lut lut teeeng tlelelet toewwww)
"Lazuarmada, pada baaaaaaaaass"
(dem dlelededemm, ctrak ctrak trakk drededemmm)
"Pramexwarawiri, pada vokaaaaaaaal"
(arrrrggh, warrreggggg, warrrrregggg, waaaaaaaarrrrrggghhh)
"Penontoooooon, pada BUBAAAAAAAAAAAAAAAAARRRRRRR"
* * * * *
Besok paginya, konser penutup pagelaran yang bertajuk "Indonesia Master of keROCKan" ini pun menjadi headline di banyak media mainstream seperti bubupsiana, fifanews, menitcom, ekozone, tempokontradiktif, hingga majalah musik kelas dunia seperti rollingdoor pun turut memberitakan berita heboh ini. Bahkan FBI (Forum Buruh Internasional), CIA (Cengengesan Itu Abnormal), NATO (Nonton Aja Tanpa Ongkos), Pentagon (pencarian tahanan gondrong), tak ketinggalan pula densus69 (denah posisi khusus 69) pun juga turut menyampaikan rasa simpatinya terhadap Band Dit Kampung.
Kenapa ehh kenapa ?
(kasih tau gak yaaaaaaaaaa)
tu bi kontinyu.........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H