Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Humor

Tips Humor 2: Menulis Jenis-jenis Humor

5 Januari 2012   14:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:17 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat malam. Sudah berapa liter anda ketawa hari ini? Menurut investigasi, orang bila ingin bahagia harus ketawa minimal 8 liter/hari. "Loh, emangnya ketawa bisa diukur dengan liter mas Bup?". Ya kalau ente nggak bisa mengukur kadar tawa dalam diri sendiri, pasti ente lagi banyak pikiran. Untuk mengukur kadar tawa harus dibutuhkan pikiran yang fresh, niscaya akan senyum-senyum sendiri dan beranggapan bahwa pernyataan P.S.K ini adalah koplak. Pesan moralnya apa? Artinya P.S.K sudah mengajak ente untuk menertawai diri sendiri.

Kembali ke pokok bahasan, yakni Tips Humor bagian 2. Ada beberapa macam jenis humor yang dihimpun dari investigasi asal-asalan versi P.S.K beberapa waktu lalu. Berikut adalah jenis-jenis humor tersebut.

1. Humor Plesetan

Humor ini ditulis dalam bentuk prosa terinspirasi dari suatu kata, kalimat, maupun jargon yang sedang ngetrend di masyarakat, tentu saja gaya penulisan dengan jenaka. Untuk pemaparan, biasanya diletakkan pada akhir tulisan, namun tidak menutup kemungkinan di awal tulisan sudah dibumbui sedikit kelucuan untuk mendukung jalannya cerita. Contohnya adalah humor yang berjudul "Tak Ada Gading yang Tak Klethak", atau juga "Rahmad Darmawan Melakukan Blunder".

"Mas Bup, ente koq malah kasih contoh artikel yang sudah publish sich? Seperti yang ente bilang, artinya tulisan ente kali ini nggak berhumor tapi cuma membahas humor"

Baiklah jek, ini ada contoh. Tapi inget, yang namanya contoh itu ya singkat aja!

Adalah Mr Zugzwang yang di kompasiana ini bisa dibilang masternya olahraga catur. Apapun yang dia posting pasti nggak jauh-jauh dari dunia catur. Tapi sayang, dia nggak tau apa bedanya Menteri sama Gajah dalam permainan catur. Mr Zugzwang paling cuma jawab "Gajah jalannya miring, Menteri bisa miring bisa lurus. Persamaannya nggak boleh loncat". Hmmz, jawaban master catur pasti seperti itu semua. Tapi kalau yang ditanya adalah P.S.K maka jawabnya adalah "Menteri bisa sakit kaki gajah, tapi Gajah nggak bisa sakit kaki menteri".

2. Humor dalam bentuk daftar

Humor jenis ini sama saja seperti plesetan, tapi untuk yang jenis ini hanya memuat daftar plesetan-plesetan saja, tanpa membahas secara detail maupun mengembangkan secara lebih mendalam atas plesetan tersebut. Contohnya adalah seperti tulisan yang berjudul "50 Judul Film Non-Hollywood yang Akan Tayang di Indonesia", atau juga bisa disimak dalam "50 Komentar Masyarakat Atas Kekalahan Timnas". Oke oke, daripada diprotes, ini ane kasih contoh lagi yang masih fresh.

Sandal jepit, namanya makin melambung akhir-akhir ini. Tentu saja secara nggak langsung akan menaikkan pamor, efek dari promosi booming ini. Sama seperti halnya para pedagang angkringan yang pesanan sate keong jadi melonjak, efek dari boomingnya video lipsync Sinta-Jojo. Selain sandal jepit nyolong, ada juga sandal jepit yang bikin sial. Inilah 5 sandal jepit yang bisa bikin sial :

1. Sandal jepit di muka presiden
2. Sandal jepit di jalan becek berlumpur
3. Sandal jepit dipakai masuk dalam istana kepresidenan
4. Sandal jepit yang melayang dari tribun ke tengah lapangan bola
5. Sandal jepit putus tapi tetap dipakai (mending diganjel peniti aja dulu tuh, daripada bikin sial)

3. Humor Ngotot

Humor ini cirinya adalah berisikan bentuk kengototan atau pengeyelan yang disampaikan dengan gaya jenaka, bisa juga berisi kalimat-kalimat yang tujuannya hanya untuk "ngeles" alias cari aman. Sebagai contoh bisa disimak dalam humor berjudul "Tebak-tebakan Burung" atau juga yang berjudul "Minuman Keras Itu Tidak Haram". Sama halnya sebelumnya, berikut ini adalah contoh fresh dari Humor Ngotot.

"Hey kamu, dari tadi sudah disemprit disuruh berhenti koq malah jalan terus. Tunjukin surat-surat kamu!", kata polisi kepada pengendara motor saat melakukan operasi lalu lintas.

"Loh, saya kan taat aturan pak. Bapak berdiri disini mungkin baru sejak tadi pagi, tapi di depan sana ada rambu yang sudah bertahun-tahun. Rambu bertuliskan BELOK KIRI JALAN TERUS itu lebih lama ada disini daripada bapak, makanya saya langsung tancap gas belok kiri karena patuh rambu itu. Bapak jangan ngejar dong”

4. Humor Aktual

Dari namanya saja sudah ketahuan, pasti humor ini selalu mengambil tema-tema aktual yang sedang terjadi. Tema aktual yang ada di dunia maya, kondisi sosial masyarakat, hingga isu-isu panas dapat dimanfaatkan untuk dituangkan dalam humor ini. Sebagai contoh, mungkin bisa disimak dalam humor berjudul “Suster Ngesot” saat ada insiden tendangan satpam, atau juga pada judul “25 Cabang Olahraga Para Koruptor” saat ada Sea Games. Untuk contoh yang lebih fresh bisa kita simak dibawah ini.

Kita mungkin masih ingat saat Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, mengatakan bahwa Jokowi adalah Walikota yang bodoh karena berani melawan dirinya dalam kebijakan pembangunan mall di jantung kota Solo. Jokowi dianggap mbalelo karena Bibit Waluyo notabene adalah Gubernur yang secara birokrasi adalah atasannya. Saat itupun Jokowi hanya menanggapinya dengan santai tanpa suatu prasangka dan mengatakan bahwa dirinya memang masih harus banyak belajar. Tahukah anda caranya agar Jokowi dapat meledek Bibit Waluyo? Gampang saja, kita tanyakan pada P.S.K dengan segala ide koplaknya. Nanti bila ada kunjungan dari Pemkot Surakarta ke Semarang, sebaiknya kita usulkan Pak Jokowi untuk sowan bersilaturahmi ke kantor dinas Gubernur Jawa Tengah. Jangan lupa, semua rombongan Pemkot Surakarta harus mengendarai mobil SUV dari Kiat Esemka.

5. Humor?

Humor apalagi ya? Yaelah, humor campur-campur dong. Humor bila berjalan dalam satu jenis saja ya lama-lama monoton, jadi nanti kan bisa di-mix antara jenis satu dengan jenis yang lain dalam satu judul dan satu kesatuan tema. Contohnya bisa disimak dalam judul “Selain Karyawan Dilarang Masuk”.

“Lalu (mara), contohnya yang fresh mana nich mas Bup?”

Weleh-weleh, kan sudah ada 4 jenis humor beserta contoh fresh. Masa masih kurang sich? Baiklah, sebagai akhir dari Tips Humor bagian 2 kali ini, berikut akan disampaikan pesan moral sekaligus sebagai contoh penutup pada kesempatan kita kali ini.

“Humornya adalah bikinlah humor sendiri. Contoh-contoh diatas tidak perlu dipahami, tidak perlu dipikirkan, tidak perlu dibahas, langsung saja tulislah humor yang ada di imajinasi ente. Tak perlu ada perdebatan dalam membahas humor, karena daripada membahas humor, lebih baik kita masuk ke dalam humor itu sendiri”

bersambung . . .

Tips Humor 1 : Humor Lucu Itu yang Bagaimana Sich?

* * * * * * * * * * *

~~{[["P.S.K"]]}~~
Perhumoran Super Koplak

oleh : Bubup Prameshwara, SH
(Specialis Humor)
Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun