3. Humor Ngotot
Humor ini cirinya adalah berisikan bentuk kengototan atau pengeyelan yang disampaikan dengan gaya jenaka, bisa juga berisi kalimat-kalimat yang tujuannya hanya untuk "ngeles" alias cari aman. Sebagai contoh bisa disimak dalam humor berjudul "Tebak-tebakan Burung" atau juga yang berjudul "Minuman Keras Itu Tidak Haram". Sama halnya sebelumnya, berikut ini adalah contoh fresh dari Humor Ngotot.
"Hey kamu, dari tadi sudah disemprit disuruh berhenti koq malah jalan terus. Tunjukin surat-surat kamu!", kata polisi kepada pengendara motor saat melakukan operasi lalu lintas.
"Loh, saya kan taat aturan pak. Bapak berdiri disini mungkin baru sejak tadi pagi, tapi di depan sana ada rambu yang sudah bertahun-tahun. Rambu bertuliskan BELOK KIRI JALAN TERUS itu lebih lama ada disini daripada bapak, makanya saya langsung tancap gas belok kiri karena patuh rambu itu. Bapak jangan ngejar dong”
4. Humor Aktual
Dari namanya saja sudah ketahuan, pasti humor ini selalu mengambil tema-tema aktual yang sedang terjadi. Tema aktual yang ada di dunia maya, kondisi sosial masyarakat, hingga isu-isu panas dapat dimanfaatkan untuk dituangkan dalam humor ini. Sebagai contoh, mungkin bisa disimak dalam humor berjudul “Suster Ngesot” saat ada insiden tendangan satpam, atau juga pada judul “25 Cabang Olahraga Para Koruptor” saat ada Sea Games. Untuk contoh yang lebih fresh bisa kita simak dibawah ini.
Kita mungkin masih ingat saat Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, mengatakan bahwa Jokowi adalah Walikota yang bodoh karena berani melawan dirinya dalam kebijakan pembangunan mall di jantung kota Solo. Jokowi dianggap mbalelo karena Bibit Waluyo notabene adalah Gubernur yang secara birokrasi adalah atasannya. Saat itupun Jokowi hanya menanggapinya dengan santai tanpa suatu prasangka dan mengatakan bahwa dirinya memang masih harus banyak belajar. Tahukah anda caranya agar Jokowi dapat meledek Bibit Waluyo? Gampang saja, kita tanyakan pada P.S.K dengan segala ide koplaknya. Nanti bila ada kunjungan dari Pemkot Surakarta ke Semarang, sebaiknya kita usulkan Pak Jokowi untuk sowan bersilaturahmi ke kantor dinas Gubernur Jawa Tengah. Jangan lupa, semua rombongan Pemkot Surakarta harus mengendarai mobil SUV dari Kiat Esemka.
5. Humor?
Humor apalagi ya? Yaelah, humor campur-campur dong. Humor bila berjalan dalam satu jenis saja ya lama-lama monoton, jadi nanti kan bisa di-mix antara jenis satu dengan jenis yang lain dalam satu judul dan satu kesatuan tema. Contohnya bisa disimak dalam judul “Selain Karyawan Dilarang Masuk”.
“Lalu (mara), contohnya yang fresh mana nich mas Bup?”
Weleh-weleh, kan sudah ada 4 jenis humor beserta contoh fresh. Masa masih kurang sich? Baiklah, sebagai akhir dari Tips Humor bagian 2 kali ini, berikut akan disampaikan pesan moral sekaligus sebagai contoh penutup pada kesempatan kita kali ini.