Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sebentar-sebentar KLB, Sebentar-sebentar KLB? KLB Koq Cuma Sebentar!

21 Desember 2011   17:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:56 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

FIFA nyatakan "ISL ilegal"

FIFA dengan jelas menegaskan bahwa kompetisi resmi di Indonesia adalah Indonesia Premiere League (IPL), hal ini pula juga telah termuat di kolom klasemen kompetisi Indonesia di website FIFA. Beberapa waktu lalu salah seorang wartawan Republika, Abdullah Sammy, mengirimkan surat ke FIFA yang berisikan (kurang lebih) pertanyaan mengenai status Indonesia Super League (ISL).

Dan berikut adalah kutipan surat balasan dari FIFA kepada harian Republika :

Dear Abdullah,
Thank you for your e-mail.

FIFA had a meeting this week with PSSI leadership and AFC on the PSSI current situation.

A joint FIFA and AFC letter will be sent by the end of this week containing our joint position after having carefully analyzed the situation.

As mentioned in art 18 of The FIFA statutes, PSSI must control all leagues and thus may/shall take action against breakaway leagues such as ISL.

We trust this information will be of use to you.

Best regards,
FIFA media department

* * * * *

Sementara itu, pihak PT Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL, menganggap ini hanyalah sekedar surat bohongan dan mengacuhkan surat ini dengan segala isinya serta tetap akan melanjutkan ISL-nya. Sementara itu, ijin ISL sendiri pada waktu kick-off pertama kali diperoleh dari BOPI, itupun bukan rekomendasi dari Ketum BOPI (Gordon Mogot), melainkan dari Ketua Harian (Haryanto). Pertimbangan yang dipakai (Gordon) adalah, bila dulu memfasilitasi liga profesional LPI karena tidak terafiliasi oleh induk olahraga (PSSI), sedangkan ISL kali ini berisikan tim-tim yang masih merupakan anggota PSSI. Ditilik dari aspek legalitas, jelas ISL disini memiliki posisi yang lemah karena tidak diakui sebagai kompetisi profesional, melainkan turnamen biasa saja.

Kemenegpora tidak menyetujui KLB

Menpora, Andy Malarangeng, menegaskan bahwa pemerintah (melalui kemenpora) tidak mendukung adanya wacana KLB untuk penggulingan kepengurusan saat ini. Sedangkan mengenai konflik yang terjadi saat ini, dirinya lebih menyarankan pihak yang berseteru untuk mengajukan gugatan (menyelesaikan) melalui badan arbitrase, sehingga FIFA tidak akan menganggap pemerintah selalu melakukan intervensi terhadap sepakbola di Indonesia. Hal ini juga mengingatkan saat dulu George Toisutta & Arifin Panigoro yang ditolak oleh FIFA untuk mencalonkan diri dalam KLB, maka kubu ini melayangkan gugatan ke badan arbitrase olahraga internasional (CAS) sebagai langkah terakhir. Setelah gugatan ditolak CAS, maka pemerintah memainkan perannya untuk menjaga dan mengawal KLB agar lancar.

Tapi akhir-akhir ini, kubu yang entah dengan ambisi dan kepentingan apa ini, tetap pada pendirian dan segala kengototannya. Pada hari Minggu (18/12) kemarin pun kubu ini mengadakan rapat akbar demi mengumpulkan surat pernyataan mosi tidak percaya kepada kepengurusan sekarang. Tapi ternyata validitas dari pertemuan dan "surat pengajuan KLB" tersebut masih dipertanyakan keabsahannya (baca di 2 artikel sebelumnya).

* * * * *

Dari dua pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pihak-pihak yang selama ini membuat kisruh sepakbola Indonesia, TIDAK BERANI bila berhadapan dengan pihak yang berwenang menangani kekisruhan ini. Berdasarkan dua pembahasan dan beberapa kejadian terkait, inilah yang bisa ditarik sebagai contoh :

- Takut diaudit oleh akuntan internasional
- Takut mengajukan ke CAS
- Takut tanggung-jawab (PT LI)
- FIFA pun dibantah
- Perijinan pilih yang enak saja (ketua harian BOPI)
- Hanya mau berdialog dengan yang pro saja (RASN dan rapat gelap di Surabaya)
(udah segini aja dulu jek, ntar malah diprotes kalo banyak-banyak)

FIFA anggap ISL ilegal, menpora tidak dukung KLB, lantas apa yang terjadi sekarang? Tentu saja tetap menggalang kekuatan demi memuluskan KLB, termasuk menghalalkan siapapun itu entah yang berhak atau tidak berhak mengajukan "surat dukungan KLB". Ingat, KLB harus disetujui AFC/FIFA, bila dalam agenda KLB beliau-beliau ini menyebutkan "KLB karena pengurus banyak melanggar statuta dan Kongres Bali", apakah beliau-beliau ini bisa menjawabnya untuk AFC/FIFA. Entah kalau nanti kubu ini membuat "FIFA tandingan", ya pasti dijamin mulus mau KLB setahun 5x juga bisa.

Yasudahlah daripada beliau-beliau ini tetep saja ribut, mending ikutin saran dari P.S.K (Pengamat Sepakbola Koplak) saja agar pihak yang selama ini bersebrangan dengan PSSI dapat menggelar KLB :

1. Audit PT LI, sebagai bahan dukungan di mata FIFA
2. Gugat PSSI ke CAS karena banyak melanggar aturan
3. Lampirkan hasil gugatan di CAS ke AFC/FIFA sebagai referensi KLB
4. Tunggu persetujuan AFC/FIFA
5. Bila oke, mari kita gelar KLB

* * * * * * * * *

~~{[["P.S.K"]]}~~
Pengamat Sepakbola Koplaksiana

oleh : Bubup Prameshwara, SH
(Specialis Humor)
Peraih gelar Humoris Causa dari UGM (Universitas Genteng Merah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun