Blubup yang kemarin dipecat dari pekerjaannya, mulai kebingungan dan merasa bersalah kepada istrinya. Timbul satu keinginan dalam hatinya untuk menyenangkan istrinya. Berhubung dirinya sering menonton acara Mancing Mania, maka Blubup pun memutuskan untuk memancing di waduk biar dapat ikan yang banyak dan berharap istrinya senang karna jerih payahnya. Akhirnya Blubup pun meminjam peralatan memancing punya Pampam yang kebetulan tidak digunakan.
"Diajeng, aku berangkat memancing dulu ya", pamitnya kepada istrinya.
"Ada uang saku buat berangkatnya mas ?", tanya istrinya yang menduga suaminya paling-paling hanya punya uang pas-pasan buat transport ke waduk.
"Ya ada dong sayang, cukup sich buat PP", jawab Blubup sembari menenangkan hati kecilnya karna perasaan tak enak kepada sang istri.
"Yaudah mas, ini bekal buat makan siang nanti", kata sang istri sambil menyerahkan bungkusan plastik. Tanpa sepengetahuan suaminya, sang istri menyelipkan beberapa lembar uang puluhan ribu rupiah di dalam plastik tersebut. Uang yang didapat sang istri dari hasil penjualan "daleman" (beha, celdam, swim-pack, dll) itu memang tak seberapa, tapi dia berharap uang tersebut buat jaga-jaga kalau-kalau ada sesuatu hal di perjalanan nanti.
"Aku berangkat ya diajeng"
"Tiati ya mas"
* * * * * * *
Siang pun semakin panas dan terik, karena tak ada satupun ikan yang nyangkut di kailnya, Blubup pun menunda-nunda makan bekal dari sang istri. Ketika sudah menginjak sore hari, Blubup pun memutuskan untuk makan karena perutnya yang dari siang sudah keroncongan sekarang berubah jadi dangdutan.
"ndang ndang, ndang duuuuut"
"ndang ndang, ndang manganoooo"
"mad mad mad madaaang muuuuullll"
(begitulah kira-kira bunyinya)
Dia juga kaget ketika tahu ternyata istrinya memberi beberapa lembar uang yang dimasukkan dalam plasti bekal tadi. Hari pun menjelang senja, Blubup yg lesu karena tak mendapatkan satupun ikan, memutuskan pulang ke rumah. Di perjalanan pulang dia berpikir tentang istrinya yang menunggu di rumah.
"Ahh aku malu ketemu istriku, mending uang tadi aku belikan ikan saja di pasar sore biar aku pulang tidak dengan tangan hampa"
Blubup mampir ke pasar dan membeli beberapa ekor ikan kakap (gk cuma ekornya aja loh ya).
"Istriku pasti senang aku pulang membawa beberapa ekor ikan ini", katanya dalam hati sambil tersenyum.
* * * * * * *
Sesampai di rumah, istrinya menyambut hangat kepulangan suaminya.
"Hampir magrib gini baru pulang, pasti capek banget ya mas. Ini tehnya diminum dulu", sambut sang istri dengan senyuman khas yang melumerkan kelesuan Blubup atas apa yang dialaminya sepanjang hari ini.
"Diajeng, ini ikan hasil memancing, buat lauk lumayan nich", ucap Blubup terbata-bata karena berbohong.
"Tadi mancing di waduk kan mas ?" tanya sang istri dengan kaget.
"Iya, emang kenapa diajeng ?", jawab Blubup dengan nada kaget juga, takut kebohongannya terbongkar.
"Masa mancing di waduk, pulang bawa ikan kakap. Ikan kakap kan ikan laut mas, dan tentunya ikan air asin, haayoooooo ?", canda istrinya dengan tertawa lebar dan tak mampu menyembunyikan gigi gingsul hanya dengan senyum saja melihat tingkah suaminya.
"~`#'!£$¤?"
"Maafkan aku istriku, aku belum bisa menyenangkan hatimu", kata Blubup dalam hati.
* * * * * * *
~,.."{P.S.K}"..,~
Pojok Senyum Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H