Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PRJ, FA Cup, dan Ruyati

24 Juni 2011   18:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gegap gempita perayaan ulang tahun kota Jakarta yang ke-484 atau yang dikenal dengan nama Pekan Raya Jakarta (Jakarta Fair) yang kegiatan perayaannya di pusatkan di arena JI-Expo Kemayoran, berlangsung sangat meriah. Dalam dua minggu terakhir, gegap gempita dari perayaan ini sering sekali menghiasi layar kaca. Bermacam bazar, game, talk show, live music, semua larut dalam meriahnya sebuah pesta rakyat yang berlangsung antara 9 Juni hingga 10 Juli 2011. Pengunjung yang memadati pun dipastikan bukan hanya dari warga Jakarta saja, karena momen yang bersamaan dengan liburan sekolah, tak pelak mampu menarik perhatian hingga ke luar Jakarta, luar pulau Jawa, atau bahkan hingga warga negara asing.


Untuk menambah kehebohan, panitia pun mengagendakan untuk memajang selama tiga hari trophy FA Cup yang pada musim 2010-2011 diraih oleh klub asal kota Manchester, yakni Mancester City. Tak hanya trophy FA Cup, sosok legenda sepakbola seperti Bryan Robson dan Steve McMahon pun juga turut diundang guna memeriahkan dan menyemarakkan acara ini. Karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa antusiasme masyarakat Indonesia atas dunia sepakbola sangatlah tinggi. Beruntung, sebuah produk minuman ringan yang menjadi sponsor resmi turnamen FA Cup dapat membantu mensponsori kedatangan trophy FA Cup yang memang sedang melakukan tour promosi di kawasan Asia. Dengan adanya agenda ini, makin lengkaplah daya tarik PRJ untuk mendatangkan pengunjung dalam jumlah besar, terutama yang gemar dengan sepakbola Inggris.


Masih teringat jelas di benak kita bahwa belum lama ini seorang Buruh Migran Indonesia bernama Ruyati telah dieksekusi hukuman pancungnya yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Hal yang patut disayangkan bagi kita semua, dimana kesalahan Ruyati harus dibayar dengan hukuman pancung. Proses lobi yang dilakukan pemerintah kita (entah benar-benar berusaha atau hanya omong kosong sebagai penyelamat muka) tak mampu untuk merubah nasib Ruyati. Bahkan, kini kita semua tidak pernah tahu dimana dan bagaimana keadaan jenazah Ruyati. Pihak keluarga dan handai taulan dengan dibantu oleh LSM serta dukungan dari masyarakat Indonesia secara umum, menyampaikan keprihatinan dan kekecewaan dengan cara memprotes dan berdemo menuntut pemerintah kita agar mampu mengusahakan kepulangan jenazah pahlawan devisa negara kita. Tapi hingga kini tak tampak jua titik jelas dari permasalahan pengurusan kepulangan jenazah Ruyati.


Bila kita cermati, Pekan Raya Jakarta adalah salah satu event yang termasuk dalam kategori event terbesar di Indonesia. Dengan kebesaran nama event ini, ternyata hanya mampu menghasilkan banyak hiburan, sedikit edukasi, nihil sisi-sisi humaniora. Bagaimana tidak, ternyata pihak panitia Pekan Raya Jakarta terlalu banyak menonjolkan sisi hiburan saja dan memanjakan pengunjung dengan banyaknya ragam hiburan yang ada. Sangat disayangkan apabila kesempatan yang sangat berharga ini kita sia-siakan begitu saja, padahal kita bisa memanfaatkan event besar seperti Pekan Raya Jakarta ini untuk menggalang dukungan dan turut bertindak secara nyata membantu saudara-saudara kita.


Seandainya dalam acara ini disediakan stand khusus untuk pengumpulan dana bagi pahlawan devisa kita, disisipkan pesan-pesan moral disaat artis sedang tampil menghibur, pastilah akan terkumpul dana yang cukup banyak dari ribuan bahkan puluhan ribu pengunjung yang hadir memadati Pekan Raya Jakarta. Tentu saja dari dana yang terkumpul itu dapat diusahakan untuk membantu mengurusi kepulangan jenazah Ruyati, menyelamatkan nyawa Darsem, maupun nyawa banyak Buruh Migran lain yang terancam nyawanya karena terlibat suatu kasus. Jangan hanya bisa "menjual" animo pecinta bola saja bagi Bryan Robson dan Steve McMahon, setidaknya bila kita jujur dengan keadaan negeri kita saat ini dan melakukan tindakan nyata tersebut, siapa tahu hati mereka terketuk.


Marilah kita wujudkan dalam aksi nyata, suatu gerakan yang bisa berguna bagi sesama di saat pemerintah seperti telah kehilangan kewibawaan untuk berbuat hal yang berguna bagi nusa dan bangsa.


BELUM TERLAMBAT !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun