Kuliner: Bothok Miri, Ciri Khas Bothok dari Desa Kedunggudel

Menyanggupi permintaan dari ibu Sugiastuti, Kompasianer asal Solo yang beberapa waktu yang lalu meminta saya untuk mempublikasikan tentang "bothok miri", maka kali ini saya akan menuliskan mengenai resep membuat bothok miri.

Bothok

Sesuai aksen Jawa, penggunaan huruf "th" dilafalkan seperti orang Bali. Jadi dari kata "bothok", penggalan kata "thok" diucapkan dengan lidah menyentuh langit-langit dalam mulut.

(kembali ke bo-thok) Bothok adalah resep masakan yang berbahan utama kelapa yang diparut. Untuk kelengkapan bahan bisa ditambahkan mlandhing (petai cina), dan daun melinjo. Untuk jenis-jenis pun juga sangat beragam, mulai dari bothok teri, bothok terong, bothok pare, bothok urang (udang), bothok yuyu, bothok tawon, dll.

Di daerah asal saya (desa Kedunggudel, kec/kab Sukoharjo) ada resep bothok yang sudah turun-temurun, namanya "bothok miri". Bothok miri ini tidak bisa ditemui di luar desa kami, di kecamatan Sukoharjo pun tak akan bisa menemui makanan yang bernama bothok miri, karena memang bothok miri ini adalah ciri khas desa kami yang orang diluar desa kamipun jarang ada yang bisa membuat (meski banyak permintaan bothok miri, tapi bothok miri ini tidak dijual diluar desa kami).

"Resep membuat bothok miri"

Bahan :
- Lele (dibersihkan, potong jadi 3 bagian)
- Kacang tanah kupas (goreng)
- Telor ayam

Bumbu :
- Bawang merah
- Bawang putih
- Kemiri
- Garam
- Cabe (lombok)
- Cabai (rempah² berwarna merah, dipakai bumbu bila sudah dikeringkan)

Cara membuat :
- Haluskan bawang merah, bawang putih, garam, cabe, cabai.
- Tambahkan kacang tanah yang sudah digoreng, haluskan lagi.
- Tambahkan telor dan air secukupnya hingga seperti adonan kue. Aduk merata
- Taruh satu potongan lele di daun pisang yang telah disiapkan.
- Masukkan adonan sebanyak satu sendok sayur, diatas potongan lele tadi.
- Bungkus, dan semat dengan menggunakan biting (lidi).
- Kukus ± 30menit.
- Siap dihidangkan.

NB :
Tak ada takaran yang pas mengenai perbandingan bumbu dan bahan, semua tergantung dari masing-masing masyarakat di desa kami.

Akhir kata, bila tidak bisa membuat bothok miri tapi berniat mencicipinya, silahkan mampir di desa kami, karena beli bothok miri di pasar kecamatan pun tidak ada yang jual (sepengetahuan kami).

Salam kuliner, "monggo didaharrrrrr".