Orde Reformasi
Kebebasan berjalan dengan baik untuk melakukan kontrol terhadap pemerintah, masyarakat berhak untuk mendapatkan transparansi mengenai hal-hal yang menyangkut dengan kepentingan publik, koruptor juga beberapa masuk bui. Tapi mister, kelebihan kelebihan tersebut seakan hanya "tebang pilih", hal-hal negatif tapi menguntungkan pemerintah seperti sengaja dibiarkan dan yang tidak menguntungkan itulah yang ditindak. Otomatis ini menurunkan wibawa pemerintah. Jangankan wibawa dimata dunia, dimata rakyatnya sendiri saja pemerintah banyak mendapatkan rapor merah. Saya juga heran, rapor merah koq bisa naik kelas ya ?
Jadi pada intinya, masalah bangsa di era dua orde ini adalah KORUPTOR, gitu mister. Mister tau gak arti KORUPTOR ?
"KORban Urusan Penguasa koTOR"
Sekian surat dari saya, mister.
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi.
Kalaulah ada kolam renang, ya mari kita nyebur rame-rame aja ☺
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H