"Hey, shut up your f**king mouth. Dengarkan ini wahai anak muda !"
"Oh, seriously ? Okay okay mister"
Ehem, mister Obama menghela nafas panjang seperti orang yang ambil posisi sebelum memukul bola golf.
"Pancasila, ideologi yang paling Indonesia. Agraris-maritim adalah sumber kekuatan yang paling Indonesia. Eksotika hutan hujan tropis adalah sumber daya alam yang paling Indonesia. Gotong royong adalah tradisi yang paling Indonesia. "Gemah ripah loh jinawi tata titi tentrem kerta raharja" adalah cita-cita bangsa yang paling Indonesia. Pencak silat adalah beladiri yang paling Indonesia. Wayang kulit adalah warisan dunia yang paling Indonesia. Gamelan adalah alat musik yang paling Indonesia. Jamu adalah obat-obatan yang paling Indonesia. Iwan Fals adalah musisi yang paling Indonesia. Ojek adalah sarana transportasi yang paling Indonesia. Sopan-santun adalah pelajaran berharga di bangku sekolah, yang paling Indonesia. Batik adalah warisan budaya dunia yang paling Indonesia. Hugeng adalah polisi yang paling Indonesia. Laskar Pelangi adalah film yang paling Indonesia. Aku - Chairil Anwar adalah buah karya yang paling Indonesia. Bulutangkis adalah prestasi olahraga yang paling Indonesia. Pegunungan Jaya Wijaya adalah salju yang paling Indonesia. Borobudur adalah saksi kebesaran bangsa anda di masa lalu yang paling Indonesia. Tempe adalah makanan tradisi dan bernilai gizi tinggi yang paling Indonesia. Ramah tamah adalah sikap bangsa yang paling Indonesia. Dukun bayi adalah dokter bayi yang paling Indonesia. Pijat dan kerokan adalah ilmu kesehatan yang paling Indonesia. Kopi luwak adalah kopi terbaik di dunia yang paling Indonesia. Komodo, anoa, cendrawasih, badak bercula satu, harimau Sumatera, adalah hewan yang paling Indonesia. Bunga bangkai dan Raflesia Arnoldi adalah tanaman langka yang paling Indonesia . . . ."
"Maaf, saya memotong. Koq banyak sekali mister ?"
"Sebenarnya masih banyak lagi bila anda mau introspeksi diri mengenai bangsa anda sendiri" balas Obama dengan serius.
"Lantas, saya harus bagaimana mister ?"
"Camkanlah itu wahai anak muda, jangan sampai hal-hal yang paling Indonesia tersebut luntur atau bahkan hilang dari bangsa anda sendiri. Tanamkanlah jiwa nasionalisme terhadap diri pribadi anda, baru kemudian kepada orang terdekat anda dan masyarakat. Jangan sampai anda hanya menjadi pengikut dan dipermainkan bangsa lain".
"Klaaaak", telefon ditutup..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H