"Hmmz salah sambung, ternyata salah 1 digit terakhir" Obama berkata dalam hati sambil men-cek deretan angka di layar monitor KBU 1. "Masih sisa uang cash, saya telefon lagi ah".
Tuuuut...tuuuuuuuut
Tuuuut...tuuuuuuuut
Tuuuut...tuuuuuuuut
(naik kereta api, siapa hendak turut)
Hingga nada tunggu ke-3, barulah panggilan dijawab.
"Halo, ini siapa ya ?" jawab bung Bubup.
"Hahaa, ini pasti suara mister Bubup. Ini saya Obama, maaf saya sedang di wartel nich, maklum lagi hunting lokasi golf di pinggiran New Jersey" nampak kegembiraan dari raut muka Obama karena tidak salah sambung lagi.
"Hehee, tumben mister siang-siang gini menelfon saya. Ada apakah gerangan, apakah Freeport dan Newmont akan anda tutup ?" dengan penuh canda yg nyelekit, bung Bubup pun mencoba berbasa-basi.
"Oh no ! Saya hanya ingin menjelaskan kepada anda tentang hal yang "Paling Indonesia". Secara, gini-gini kan saya pernah tinggal di Indonesia", semangat sekali Obama mengutarakan hal ini.
"Wuakakakak, saya inilah yang paling Indonesia, mister ! Saya ini nyantai-nyantai, serasa di pantai, angin pun membuai, apalagi sambil makan petai" tak disangka, Obama perhatian juga dengan hal-hal yang paling Indonesia, bung Bubup yang mengira Obama cuma bercanda pun menjawab dengan jawaban sekenanya.