Obama Bicara Tentang dpr.com
Ternyata tak hanya bangsa Indonesia yang ikut bicara mengenai polemik gapteknya anggota DPR RI. Presiden AS, Barack Obama pun ikut menyuarakan pendapatnya mengenai masalah ini. Obama yang pada hari Jumat siang dihubungi oleh kompasiana.com melalui wawancara telefon dengan bung Bubup pun antusias menyambutnya.
Kejadian ini berawal pada saat selesai shalat Jumat, bung Bubup "miskol" ke nomor hp presiden Obama, setelah 2x "miskol" akhirnya Obama pun menelfon balik ke nomor hp bung Bubup yang nomornya acakadul gak ada cantik-cantiknya sama sekali.
"Apa kabar bung Bubup, tumben miskol saya ? Hahaa, ternyata nomor anda masih ada di ponbuk saya" terdengar suara Obama diseberang lautan, diseberang telefon.
"Hehee, saya sehat aja mister. Saya cuma minta pendapat anda mengenai dpr.com saja mister" bung Bubup pun langsung tun-jep-point ke pokok permasalahan.
"Wkwkwk, bukannya situs dewan kehormatan di negara anda itu adalah dpr.go.id lha koq bisa anda sebutkan dengan nama dpr.com ?" gelak tawa Obama memenuhi speaker di hp bung Bubup, hingga memaksa bung Bubup untuk mengecilkan volume hp yang tergolong jadul tersebut.
"Haha, maaf mister. Sebenarnya tadinya saya kira bukan dpr.go.id tapi dpr.go.blok Aaaaah entahlah, bagaimana menurut anda ?" terkesan bung Bubup mengalihkan pembicaraan.
"Ngapain susah susah ngurus website, lha wong dewan anda itu email saja gak tau. Mungkin menurut dia, email itu lapisan yang melindungi gigi, itu juga kalau mereka punya gigi, tahu sendiri kan dewan anda itu tak pernah unjuk gigi" terkekeh lagi mirip mak Lampir Obama kali ini.
"Bentar bung Bubup, saya ngambil kopi dulu. Kopi Luwak nich, hahaa"
Glek..glek..glek..glek..gleeeeeeek
"Hahaa, betul juga mister, mereka gak pernah unjuk gigi. Lantas bagaimana dengan dana pulsa anggota dewan kami yang mencapai Rp 14juta/bulan ?" bung Bubup mulai kebelet pup, dan kepengen segera mengakhiri sesi wawancara kali ini.
Obama pun kaget dan tercengang mengetahui ternyata dana pulsa anggota dewan di Indonesia mencapai Rp 14juta/bulan, "What the hell this, dana bahan bakar buat helikopter sebagai transportasi saya tiap hari pun gak sampai segitu coy, aya aya wae".
"Yasudah mister, saya keburu pengen segera pup. Makasih wawancaranya, kapan-kapan saya miskol lagi. Bye"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H