Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Review Blackbook: Bukan Situs Dewasa "plus-plus"

5 Mei 2011   08:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika orang tua Tomi mendapati Tomi overdosis (lagi), maka mereka memutuskan untuk memindahkan Tomi kuliah di Bandung agar bisa jauh dari teman-temannya sesama pemakai. Namun di Bandung, Tomi bertemu seorang kawan lama yang DO saat SMA dulu yang notabene adalah seorang bandar obat. Makin parahlah Tomi di Bandung. Di lain waktu, Tomi seminggu bolos kuliah demi mengantar Ayang untuk melakukan aborsi ke Sukabumi. Pasca abortus, Tomi balik ke Bandung dan ternyata keadaan Ayang memburuk hingga pendarahan karena aborsi yang tidak sempurna. Karena hal ini, orang tua Ayang pun memutuskan untuk membawa anaknya ke Malang.

Pergaulan Amel di Surabaya tak terkontrol, dia merasa bebas dari kekangan orang tuanya hingga kehidupan malam pun sudah menjadi rutinitasnya, bahkan pernah sekali mencoba narkoba. Saat dia kembali ke Bandung, bertemulah dengan Tomi yang menumbuhkan kembali getar-getar dihatinya. Kehidupan bebas di Bandung, mereka jalani berdua.

Hingga suatu ketika, Ayang kabur dari Malang menuju Bandung untuk bertemu dengan Tomi dan Amel. Saat menuju tempat Amel, terkejutlah dia karna melihat dari jendela yang kordennya tak sepenuhnya tertutup, Amel dan Tomi bercumbu. Tanpa pikir panjang Ayang mengurungkan niatnya untuk bertemu Tomi dan Amel, kemudian segera pulang ke Malang.

Depresi, menghadapi kenyataan bahwa kekasihnya semakin gila dengan dunia drugs, dan sahabat karibnya yang mengkhianatinya. Bunuh diri adalah hal termudah yang ada dipikirannya, beruntung ibu dan pembantu memergoki kejadian tersebut sehingga bisa digagalkan.

Di Bandung, Tomi dan Amel terciduk polisi saat ngedrugs. Amel menjalani hukuman selama 3 bulan dan dibebaskan, kemudian oleh orangtuanya dikirim ke pesantren di Solo. Tomi dalam penjara semakin parah lagi karena ada suplai obat di dalam penjara. Akhir cerita, Ayang dan Amel terpuruk di depan pusara Tomi.

* * *

Pesan moral (opini pribadi) :
- Hati-hati bila orang terdekat kita selalu menyalahkan diri sendiri terus menerus
- Hati-hati bila orang terdekat kita mulai banyak alasan
- Hati-hati bila orang terdekat kita selalu minta maaf terus menerus
- Jangan dekat-dekat dengan narkoba
- Tuhan tak memberi cobaan melebihi kemampuan hambaNya, tetap bertahan meski banyak cobaan adalah kemenangan sejati

* * *

Kritik dikit buat bang Edu :
Karakter Tomi sama sekali gak Rock 'n Roll ya bang ?
Hahaa :D

Pis bang
n_nV

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun