Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film: Made of Honor (Pendamping Pengantin Wanita)

9 April 2011   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 1923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada banyak alasan untuk kita menonton sebuah film, entah itu karena memang respek dari awal atau hanya mengikuti apa kata teman. Sebenarnya saya pribadi tidak begitu suka dengan film yang ber-genre drama, menurut saya begitu membosankan dan membuat mata ngantuk ketika berusaha mengikuti alur cerita film ber-genre drama. Tapi entahlah, pada hari Jumat kemarin mata ini susah terpejam. Setelah selesai posting tentang Arifinto yang kedapatan "ngebokep" saat rapat paripurna DPR, kemudian saya cetak-cetek remote televisi yang gk tentu arah pengen nonton acara apa.


Kira-kira hampir pukul setengah duabelas malam, saya pun tak sengaja memencet remote ke stasiun Trans tv. Saat itu baru mau dimulai film, saya jadi sedikit tertarik dengan film yang berjudul Made of Honor ini karena opening song film ini begitu familiar di telinga saya. Meski sudah berusaha mengingat lagu yang easy listening tersebut saya tidak juga ingat (dasar pikun), baru tadi siang saya tau dari teman bahwa itu adalah lagunya Sara Barailes berjudul Love Song (rekomendasi bagus nich buat didonlot, lagu easy listening yg bagus). Yasudahlah daripada saya susah merem, mendingan nonton film ini.


Drama ini berawal dari persahabatan antara Tom Bailey (Patrick Dempsey) dan Hannah

(Michele Mongahan) yang sangat akrab. Tom yang orangnya sangat playboy dan suka berganti-ganti cewek, sangat nyaman bersahabat dengan Hannah yang karakternya supel dan pribadinya pun sebenarnya romantis. Setelah sekian lama bersama, Tom pun menyadari bahwa sebenarnya dia diam-diam mencintai Hannah. Tom pun berinisiatif untuk menyampaikan perasaan yang telah dipendamnya kepada Hannah.


Saat pertemuan dengan Hannah, belum sempat Tom mengutarakan perasaannya ternyata Hannah malah lebih dulu menyampaikan berita kepada Tom bahwa dia akan pergi ke Skotlandia selama 6 pekan untuk keperluan pekerjaan. Tom mengurungkan niatnya dan akan menyampaikan perasaannya itu nanti setelah Hannah pulang dari Skotlandia.


Semenjak kepergian Hannah, Tom merasa kesepian dan kehilangan sosok Hannah dalam kehidupan sehari-harinya. Pada saat awal-awal Hannah di Skotlandia, Tom mencoba menelfon Hannah, tapi perbedaan waktu antara USA dengan Skotlandia menghambat kebebasan bertelfon-ria (ceileh apa itu bertelfon-ria, halah). Hannah pun mencoba menenangkan Tom bahwa dia akan menelfonnya di lain waktu.


Sekian waktu berlalu, di Skotlandia terjadi hujan badai, Hannah saat itu di perjalanan merasa khawatir karna mobilnya pun sama sekali tak bisa bergerak disebabkan begitu banyak domba yang menutupi jalanan. Karena kekhawatiran tersebut maka Hannah menelfon Tom. Sungguh nasib yang tak bagus, ternyata sinyal lagi jelek disebabkan hujan badai tersebut maka sambungan telepon pun terputus.


Tom begitu khawatir dengan Hannah namun dia tak bisa berbuat banyak, hanya menunggulah yang bisa Tom lakukan.


Setelah kepulangan Hannah, Tom mendapatkan kabar mengejutkan dari Hannah yang memberi tau bahwa dia akan segera menikah (gaya Tesi srimulat: aku terkejut) dengan Colin, pemuda yang bergelar Duke (bangsawan) dari Skotlandia yang belum lama dikenalnya saat di Skotlandia.


Hatinya pun hancur, apalagi saat Hannah mengundang Colin ke Amerika dan memperkenalkannya pada Tom. Tom pun berusaha mencari-cari kejelekan Colin dan mengajaknya bermain basket bersama teman-teman Tom. Colin yang tak pernah bermain basket pun pada awalnya tak bisa berkutik, tapi diluar dugaan ternyata dengan postur tubuh Colin yang tinggi ini dia jago ber-slam dunk. Tom pun malu dengan teman-temannya.


Hati Tom semakin remuk redam saat Hannah memintanya untuk menjadi Made of Honor (pendamping pengantin wanita). Dengan berbagai pertimbangan maka Tom pun menerimanya.


Hari pernikahan pun segera tiba, Hanah dan beberapa Made of Honor yang lain pun terbang ke Skotlandia karena pernikahan dilaksanakan di Skotlandia dan Hannah berencana akan menetap disana setelah menikah.


Menjelang pernikahan, Hannah pun mengadakan pesta lajang di cafe yang tak jauh dari kediaman Colin. Acara itupun berlanjut dengan ritual "mencium" banyak lelaki untuk pertanda melepas masa lajangnya. Namun saat Hannah mencium Tom, kedua sahabat inipun merasakan getaran yang lain, getaran yang berbeda dari hanya sekedar sahabat.


Akhirnya Tom pun memutuskan untuk pulang ke Amerika pada pagi hari pernikahan itu dilaksanakan. Namun ditengah perjalanan, Tom pun sadar bahwa sebenarnya Hannah adalah cinta sejatinya. Tom bergegas menuju tempat pernikahan, dan saat dia tiba disana Tom menyatakan cintanya kepada Hannah sebelum Hannah & Colin resmi mengucapkan janji setia pernikahan. Hannah pun juga tak mampu mengingkari hatinya bahwa dia juga merasa Tom adalah cinta sejatinya.


* * * * *


Film drama ini digarap begitu apik dengan bumbu-bumbu komedi. Dan ternyata saya bisa menyaksikan film ini sampai selese (tumben).


Soundtrack :

(bersambung di kolom komentar, hehee)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun