Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

"Obat Nyamuk" itu untuk mengobati nyamuk yang sakit ya?

21 Maret 2011   15:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Nguing nguing . . . . nguing nguing nguiiiiiing...

Nguing nguing . . . . nguing nguing nguiiiiiing....


PLAKK !!


"aduh banyak nyamuk nich" kata saya dalam hati


Saya masih ingat di tanah kelahiran saya dikampung (emang sekarang dikota?) pada saat itu banyak yg menggunakan "onthel" sebagai pengusir nyamuk. Cara penggunaannya pun juga mudah, onthel yg sudah kering tinggal dibakar saja ujungnya, maka akan mengepulkan asap yg akan menemani saya sepanjang malam. Entah siapa yg memulai, tapi yg jelas penggunaan onthel untuk pengusir nyamuk ini sudah turun-temurun.


Yg namanya nyamuk pasti aja ada yg tetep bandel (jangankan nyamuk, pejabat aja juga gk sedikit yg "bandel", hehee), jadi saat asap dari onthel itu itu bergerak mengikuti semilir angin malam, si nyamuk pun terbang kesana-kemari mencari yg gk kena asap. Nah repotnya kalo disekitar tubuh saya tidak didekati asap, maka si nyamuk akan "nguing nguing" dan dilanjutkan dengan acara nemplok ke saya kemudian akan dengan mantapnya menghisap darah saya (oiya, golongan darah saya A resus+, kalo ada yg membutuhkan boleh menghubungi saya, dijamin darah saya ini darah sehat loh, dilengkapi kartu keterangan donor dari PMI juga, hehee). Bila menggunakan onthel sebagai pengusir nyamuk ini, maka selimut atau sarung bakalan bau asap karna semalaman kena asap onthel bakar, hehee


Mengikuti perkembangan jaman, maka lama-lama kebiasaan bakar onthel sebagai pengusir nyamuk pun berubah. Saat itu mulai banyak dijual "obat nyamuk" berlogo burung (gk etis nyebut merk ahh) di warung-warung. Maka bergeserlah kebiasaan masyarakat dari menggunakan onthel berubah menjadi menggunakan obat nyamuk (gk semua sich, tetep aja masih ada yg pake onthel koq).


"obat nyamuk"

iya, demikianlah istilah yg sering kita menyebutnya, bukan pengusir nyamuk ataupun anti nyamuk. Gk percaya kalo banyak yg menyebut obat nyamuk ? Ini buktinya :

1. Mas, beli "obat nyamuk" dong.

2. Buset, gue disuru nemenin kalian pacaran, jadi "obat nyamuk" dong gue!

3. Huftt banyak nyamuk, "obat nyamuk"nya abis ya bu?

(bukti kalo emang banyak yg menyebut "obat nyamuk" kan, hehee)


Menurut wikipedia, definisi obat adalah benda atau zat yg dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan gejala, atau mengubah proses kimia dalam tubuh. Kemudian nyamuk adalah ya nyamuk, jenis serangga yg tiap malam sering menghampiri kita, hehee.


Jadi, obat nyamuk kalo diartikan secara kasar itu ya benda/zat yg digunakan untuk menyembuhkan nyamuk yg sedang sakit, wkwkwk :D

Nyamuk sedang sakit, jadi dikasi obat nyamuk biar sembuh, hahaa


Yasudahlah biarin aja, tapi kalo secara pribadi sich saya setuju penggunaan kata "anti nyamuk" daripada "obat nyamuk".


* * * * * * *


Notes :


1. Onthel :

Onthel adalah bunga dari tumbuhan "kluwih", onthel bentuknya bulat panjang mirip sosis dengan panjang antara 20-30cm serta permukaannya kasar. Sedangkan kluwih ini adalah tumbuhan sejenis sukun, dengan bentuk pohon dan daun yg hampir sama. Tapi bila buah sukun itu tak ada bijinya, maka buah kluwih ini ada bijinya.


2. Tulisan ini menyoroti tentang "istilah" obat nyamuk, jadi mohon maaf ya bila tulisan ini masuk dalam kanal BAHASA, maaf karna bahasa tulisan saya ini tidak menggunakan EYD dan dimaksudkan hanya untuk menyoroti "istilah" obat nyamuk, hehee.


SALAM KOMPASIANA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun