Mohon tunggu...
Bubup Prameshwara
Bubup Prameshwara Mohon Tunggu... Operator - Uyeah

Kadang saya memikirkan apa yg terjadi di indonesia ini, sungguh bikin "miris". Tapi kadang saya juga merasa tak ada gunanya memikirkan apa yg sedang saya pikirkan :O

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pak @tifsembiring Bisa Jaga Kerukunan Umat Nggak?

23 Juni 2014   10:21 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:46 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Heboh di twitter mengenai gambar kontroversi yang menjurus SARA. Dan seperti yang sebelum-sebelumnya, masyarakat pengguna twitter lebih tertarik pada “kehebohan” suatu hal tersebut daripada menelusuri 5W+1H pada hal heboh tersebut.

Setelah Debat Capres Edisi 3 (22/6) tadi malam, heboh di twitter mengenai gambar seperti yang tercantum dalam artikel ini (maaf, sengaja sudah saya blur). Akun twitter @hafidz_ary puluhan kali ngetwit tentang gambar ini. Tak hanya ngetwit membahas gambar ini, akun tersebut bahkan juga puluhan kali ngetwit men-CCkan ke banyak akun lain dengan mention. Puluhan kali akun tersebut ngetwit, termasuk mention juga ke Menkominfo Pak @tifsembiring.

Hal yang belum jelas asal-usulnya ini sudah memasuki efek viral karena disebar-luaskan. Pengguna twitter yang sedari awal sudah “panas” soal Pilpres, banyak turut andil dalam penyebar-luasan konten yang belum jelas kebenarannya ini.

Dari manakah @hafidz_ary memperoleh konten ini?

Setelah ditelusuri, ternyata berasal dari twit berikut :

[caption id="attachment_312322" align="aligncenter" width="439" caption="Tweet @hafidz_ary tentang awal konten ini"][/caption]

#1TitikDiHatiPrabowo@hafidz_ary ·

pak @tifsembiring , coba ini ditindak akun2 yg melecehkan Islam seperti ini . Islam dilecehkan trus pic.twitter.com/gIkXe15atZ

[caption id="attachment_312321" align="aligncenter" width="448" caption="Dari sinilah pic.twitter @hafidz_ary berasal"]

14034682461163922381
14034682461163922381
[/caption]

Padahal jelas dia tidak tahu akan kebenaran konten ini, tapi karena kebenciannya (efek pilpres) dia menyebarkan secara masive konten ini dengan puluhan twit yang dia buat. Setelah ditelusuri si empunya konten awal di alamat pic.twitter tersebut, ternyata mengarah pada akun @Nunu_nugraha17 seperti twit dibawah ini.

[caption id="attachment_312319" align="aligncenter" width="412" caption="Tweet dari akun @Nunu_nugraha17 yang berisikan link ke facebook"]

14034678561244793975
14034678561244793975
[/caption]

Lantas apakah @Nunu_nugraha17 yang pertama mengunggah konten ini ataukah memperoleh dari orang lain. Dalam twit konten tersebut tercantum link asal dia mendapatkan konten tersebut.

Setelah dibuka link tersebut, mengarah pada FP di facebook
Dukungan untuk FPI "indonesia tanpa JIL" (Jaringan Iblis La'natullah).

[caption id="attachment_312320" align="aligncenter" width="358" caption="FP di facebook, sumber @Nunu_nugraha17 memperoleh konten"]

14034680841415834989
14034680841415834989
[/caption]

Sampai pada tahap ini, memang FP tersebut adalah si penyebar konten awal dari isu SARA ini, karena nama FB “Gue Benci Islam” seperti yang tercantum dalam konten tersebut ketika dicari di kolom pencarian FB memang tidak ketemu (bisa jadi sudah dinon-aktifkan, bisa jadi karena pemblokiran privacy si empunya akun).

Dengan ini, kami menyatakan meminta Menkominfo segera mengusut hal ini sejelas-jelasnya. Kapasitas Anda sebagai Menkominfo tentu lebih luas untuk menelusuri dari siapa konten ini berasal, karena sebagai pengguna biasa, kami hanya mentok pada “Si penyebar awal konten adalah FP tersebut” dikarenakan keterbatasan akses. Tentu motif dan tujuan adanya konten ini bisa diketahui setelah pembuat dan penyebar pertama konten ini ditemukan.

Wahai pak Tifatul Sembiring, dalam kapasitas Anda yang membidangi kementrian ini, ada 3 hal utama yang ingin kami pertanyakan :

1. Bisakah anda mengungkap siapa pembuat dan penyebar pertama konten ini? (karena motif pelaku adalah wewenang Kepolisian, setelah si pelaku ditemukan)

2. Apakah anda hanya masa bodoh akan konten yang rawan memperpecah kedamaian umat?

3. Atau, apakah anda ikut diam dan senang menikmati suasana provokasi ini?

Sekian, SALAM DAMAI INDONESIA.
Tolong Anda, Anda, Anda, dan kita semua perhatikan lagi pelajaran PMP tentang "Tri Kerukunan Umat Beragama"

Twitter : @BubupTweet

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun