Ya, itulah inti film The Substance. Demi Moore berperan sebagai Elisabeth Sparkle, artis senior yang dipecat dari acara yang dibesarkannya untuk digantikan oleh artis lain yang jauh lebih muda, cantik dan segar.
Di tengah kemarahannya pada dunia entertain yang membuangnya inilah, ada tawaran misterius untuk bisa menjadi muda lagi.
Setelah terjadi pergolakan batin, ia pun mengambil kesempatan itu dan menjelma kembaran versi dirinya, yang termuda dan terbaik, dalam sosok Margaret Qualley sebagai Sue.
"Obat" itu bertahan hanya selama 7 hari. Mereka pun hidup bergantian. Elisabeth (tua) dan Sue (muda) merasakan hidup seminggu sekali, masing-masing selama seminggu penuh. Elisabeth seolah mendapatkan ketenarannya kembali, karena Sue berhasil masuk ke dunia hiburan dengan kesempurnaan fisik yang dimilikinya.
Dari sinilah film mulai berjalan lebih gelap, menguak sisi kemanusiaan yang paling purba: keserakahan. Sue tak puas hanya hidup gemerlap seminggu untuk kemudian lenyap seminggu, maka ia pun mulai melanggar ketentuan pertukaran tubuh ini.
Writer-Director Coralie Fargeat (yang seorang perempuan) seperti menggugat usaha manusia untuk mengingkari penuaan. Upaya yang makin marak belakangan ini; mulai sulam alis, filler wajah hingga operasi hidung pun payudara. Jika dulu hal semacam ini akan jadi nyinyiran umum dan media, maka kini netizen lebih permisif. Memang masih ada yang julid tapi lebih banyak yang membela atas nama kebebasan pilihan.
Sang sutradara sepertinya benar-benar menyimpan kemarahan dengan fenomena ini, setidaknya menurut saya film bisa dituntaskan lebih awal, tapi beliau memilih terus menguras hingga tahap absurd.
Buatku ini adalah film kritik sosial yg menyamar jadi genre scifi, thriller dan horor. Ini juga penampilan terbaik Demi Moore, justru saat ia tak tampil cantik. Ini adalah film yg bikin aku muak, sedih, marah, kaget sekaligus mual. Dan film ini punya satu rasa terakhir yg membuatnya jadi lebih dari sekadar bagus, film ini bikin MIKIR.
Catatan: "The Substance" sudah bisa ditonton secara legal di klikfillm.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H