Kesebelas, kehilangan jati diri, otomatis kehilangan welas asih, rasa kasih sayang, karena unsur-unsur golongan tertentu yang mendoktrin, mengintimidasi, bahwa kearifan lokal itu keliru, bahkan harus ditinggalkan. Akibatnya rasa kasih pun lenyap, yang ada tinggal lupa, iri, salah, dan murka dalam kehidupan manusia. Manusia lupa pada sesama dan penciptanya. Maka manusia yang ada hanyalah wadagnya, sedangkan spiritnya, mental dan moralnya... hewaniah.
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, yang penting sekarang kita mulai dari diri sendiri agar tetap ingat dan waspada.
Aku coba renungkan semua itu dengan lagu ini :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H