Abu atau Debu
Aku menapak pada abu dan debu
mengikuti jejak tapakmu
makin jauh langkah kutempuh.
Rintihmu tidak kudengar lagi
kian tertimbun dengan batu runtuh
Keluhmu kian lenyap sirna
bersama tiupan napas angkara.
Aku mencarimu...
bersama air mata luruh pada abu dan debu.
Belum juga ketemu
saudara-saudaraku...
mereka kini kian rakus
menelan apa pun yang disentuh....
sungguh...mereka memang masih sepertiku
namun...jiwanya raksasa
kelakuannya monster
hilang rasa dan kasih cinta....
Aku terus berjalan dengan napas memburu
di antara hujan abu...dan debumu...ibuku....
Buanergis Muryono, Sinabung dan Kelud menuju Merbabu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H