Mohon tunggu...
Wahyu Setyawan
Wahyu Setyawan Mohon Tunggu... -

Praktisi K3 dan inisiator SafeKids Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Males Ah Pake Child Car Seat: Ribet, Mahal, dan Kasihan Anak

22 Februari 2015   14:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya kenapa sih kita sebagai orang tua harus menyusahkan diri kita untuk mendudukkan anak kita di child car seat? Child car seat tuh apa sih?

Child car seat itu tempat duduk khusus untuk anak-anak, ada berbagai tipe dan ukuran. Ada yang standard Amerika ada yang standar Eropa. Tuh, milihnya aja ribet kan. Gak praktis. Anak dengan berat badan sekian belum boleh di tipe ini lah, ada booster seat lah dan macam-macam.

Memang sih sekarang jaman informasi, semuanya dapat dicari di Google ataupun Youtube. Banyak website juga yang ngasih tau kita tentang segala info itu. Tapi kan...

Udah gitu pemasangannya juga ribet. Gak boleh di depan (samping supir), apalagi mobil yang ada airbag nya. Lalu harus menghadap ke belakang (rear-facing), baru boleh hadap depan (forward-facing) sampai berat badan atau umur tertentu dan lain-lain.

Kalau anak ada di belakang sendirian kan kasihan, udah gitu ngadep belakang pula. Gak ada yang nemanin main dong.

Petunjuk pemasangannya mbingungin dan gak praktis. Sampe pusing dan keringetan kita dibuatnya.

Belum lagi harganya. Memang sih sekarang child car seat sudah amat mudah di dapat, tidak seperti 10 tahun lalu. Sekarang dapat ditemukan di toko dari UK, hypermarket, toko perkakas sampai di ITC-ITC juga ada. Tapi harganya kan gak murah. Mungkin yang paling murah sekitar 1jutaan.

Memang sih, harga nyawa anak-anak kita tak ternilai. Dan satu juga gak seberapa dibanding biaya merokok, langganan TV kabel, internet, jajan gorengan, inefisiensi listrik dan beli gadget misalnya. Tapi kan...

Ah biarin aja, toh belum ada peraturannya kan kita harus pakai Child car seat? Di UU 22 tahun 2009 gak disebutkan tuh apapun tentang child car seat atau alat-alat penyelamatan anak yang lain. Kita kan bukan Amerika atau Eropa bung. Santai aja keleuss.

Kalau UU nya aja tidak menyebutkan itu apalagi peraturan yang bilang bahwa setiap mobil harus dilengkapi dengan sistem ISOFIX, atau LATCH atau CANFIX atau UCSSS atau apalah namanya. Jadi bukan salah produsen mobil juga.

Memang sih, nanti kalau terjadi apa-apa dengan anak-anak kita ya kita juga yang menderita, repot dan sedih. Pemerintah mana mau tanggung jawab. Tapi kan...

Lagipula, kasihan gak sih anak-anak kita 'terikat' di kursi itu berjam-jam lamanya (tau kan traffic Jakarta seperti apa?), gak bebas, terkungkung, gak bisa main-main dan gak kreatif. Apalagi kalau sudah nangis dan merengek. Aduuuh, gak tahan deh. Biarkanlah mereka mengeksplorasi bakat mereka. Bermain, bernyanyi di dalam mobil.

Hmm..memang sih beberapa kejadian anak-anak mengganggu konsentrasi saya karena permainan mereka. Memencet tombol-tombol di dashboard. Mainin radio-tape. Belum lagi kalau minta pangku saat nyetir. Lalu ada juga kejadian saat saya ngerem mendadak. Anak hampir terlempar ke luar. Tapi kan...

Ah, saya kan selalu hati-hati. Nyetirnya santai dan pelan kok. Saya gak pernah nabrak, malah sering ditabrak, disenggol, diserempet. Yang gak bisa diatur pengendara kendaraan lain tuh. Seenaknya aja.

Hmm...sebenarnya mau sih saya dudukkan anak di child car seat, tapi kan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun