Mohon tunggu...
Hotgantina S
Hotgantina S Mohon Tunggu... Guru - Hidup untuk berbagi. Berbagi untuk hidup.

Pengajar yang terus belajar. Suka makan coklat, minum teh dan mendengar suara gitar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

[Ulasan Buku] Hidup yang Mengalir

13 Januari 2016   13:26 Diperbarui: 13 Januari 2016   17:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Seperti Sungai yang Mengalir” adalah kumpulan cerpen yang ditulis oleh pengarang Brazil, Paulo Coelho. Buku terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 2006 ini berisi cerita tentang buah pikiran dan renungan penulisnya. Cerita-cerita pendeknya berkisah tentang hidup, bagaimana kita memaknai hidup dan menghidupi hidup dengan bijak, damai dan cinta. Dan apapun yang terjadi dalam hidup, ia tetap mengalir seperti sungai.

Coelho mengajarkan kepada pembacanya bahwa setiap kejadian hidup pasti ada hikmahnya dan pembaca bisa belajar dari setiap kejadian hidup. Ia bercerita lewat apa yang dilihat, didengar dan dialaminya sendiri. Selain itu, ia juga memberikan contoh bahwa kita bisa belajar banyak dari sekeliling kita.

Hikmah yang saya petik dari membaca buku ini adalah bahwa hidup memang seperti sungai. Apapun yang terjadi dalam sungai itu, ia tetap mencari celah supaya tetap mengalir. Demikian juga dengan hidup, setiap hal dalam hidup baik suka maupun duka tetap harus dilewati. Dan, yang paling penting adalah setiap kejadian dalam hidup harus dimaknai sehingga ia tak hanya lewat begitu saja, tapi memberikan arti atau pun pelajaran berharga untuk memperbaiki kehidupan selanjutnya.

Hidup yang mengalir juga berarti hidup yang bijak, penuh damai, cinta dan makna. Setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang seperti ini. Namun, setiap orang biasanya lebih banyak menuntut orang lain untuk menjadi bijak, pembawa damai dan penuh cinta. Bila kita ingin memiliki hidup yang bijak, jadilah pribadi yang bijak. Bila ingin damai dan penuh cinta, berdamailah dengan hati dan jadilah pembawa damai dan cinta. Pada akhirnya, hidup memang terus mengalir. Tapi, biarlah ia mengalirkan damai dan cinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun