Mohon tunggu...
bryna atikagriselda
bryna atikagriselda Mohon Tunggu... Lainnya - smk kesehatan

saya seorang siswi kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kapal Pencalang

23 Agustus 2023   15:14 Diperbarui: 23 Agustus 2023   15:23 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KAPAL PENCALANG

ABSTRAK
Pencalang adalah kapal yang di peruntukan untuk berdagang pada jamannya. Perahu ini juga bisa di sebut sebagai pantchiallang atau pantjalang. Kata pencalang pada awalnya menggunakan bahasa melayu , yang sekarang telah diubah ke dalam bahasa Indonesia , yaitu calang dan mencalang , yang berarti meninjau, mengintai, dan mengintip. Oleh karena itu pencalang dapat diartikan sebagai "perahu yang digunakan untuk memata-matai" atau "perahu intai". Materi dari teks yang saya buat ini di ambil dari beberapa sumber artikel-artikel yang ada pada media social, Tujuannya dibentuk teks ini mengenai Kapal pencalang, kapal tradisional indonesia, karna dengan adanya teks ini saya ingin mengenalkan Kembali legenda kapal yang di miliki salah satu daerah di indonesia yang mungkin banyak masyarakat masih belum mengetahui sejarahnya.
Kata kunci : Kapal Pencalang, Jawa, Tradisional Nusantara.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia memiliki beberapa kekayaan alam dan budaya, banyak peninggalan peninggalan budaya yang menjadi ciri khas beberapa daerah yang ada di Indonesia. Kapal pencalang adalah satu peninggalan masyarakat pada jamannya. Pada awalnya, kapal ini dirangkai oleh orang orang darah melayu dari daerah Riau dan Semenanjung Melayu, tetapi setelah berjalannya waktu dan terkenalnya kapal pencalang pembuat kapal jawa mulai merakit dan meniru bentuk kapal pencalang. Akhirnya pada ujung abad ke-17 kapal ini telah dibangun oleh pembuat kapal Jawa dan Cina disekitar Rembang. Namun kapal ini adalah pilihan populer untuk nakhoda Bali diikuti oleh nakhoda Sulawesi.
Kapal pencalang mempunyai 2 atau satu tiang layar yang berdiri, dengan sepanjang lambung kapal di tutupi oleh geladaknya dan sebuah bilik di tengah yang berfungsi sebagai ruang muatan, ditutup dengan geladak tetap. Kapal ini dikemudikan dengan kemudi sisi yang ada pada kedua sisi kapal. Tiang kedap airnya sangkat kokoh, dapat diturunkan pada tiang penyangga. Kapal pencalang mempunyai buritan depan dan belakang yang berbentuk melengkung  dan dasar lambung yang luas dan berbentuk lingkaran. Freeboard rendah dinaikkan di tengah kapal ke ke sisi kanan kapal. Kapal memiliki balok melintang yang berat dan dek sebagian maupun dek kontinu.

Pada abad ke-15 atau 16 tercatat pada awalnya kapal pecalang disebutkan dalam Hikayat Hang Tuah , yang tertulis sesudah abad ke-17. Dua pencalang dan dua ghurab digunakan kerajaan Majapahit untuk memberi dan menukar hadiah kepada  kesultanan Melaka. Pencalang disebutkan dalam Hikayat Indraputra sebagai kapal pembawa senjata. Dulunya, kapal pecalang berlayar hanya untuk menangkap, menampung, hingga mengawetkan ikan. Kapal pecalang lalu mengubah fungsi untuk berdagang dan kembali mengubah fungsi lagi untuk mengintai, meskipun dalam praktiknya kegiatan mengintai tersebut tetap dibalut dengan kegiatan berdagang untuk menyamar.  

Kapal ini memiliki rute berlayar di perairan dangkal seperti sungai atau danau. Kapal ini tidak cocok untuk berlayar di perairan yang dalam karena bentuk badannya yang tinggi dan tajam. Rute perjalanan dari Kapal Pencalang terbatas dalam area setempat. Kecepatan dari kapal Pencalang juga relatif lambat dan sulit untuk bermanuver. Selain itu, kapal ini juga rentan terhadap terjangan angin atau gelombang yang tinggi karena bentuknya yang tinggi dan tajam.

Kapal pencalang dapat digunakan dalam peperangan dan perompakan. VOC juga membuat kapal yang memiliki kesamaan strutur seperti kapal pencalang dibangun di Indonesia agar mereka memiliki kapal yang mengangkut muatan kecil untuk berlayar di perairan India dan dapat digunakan oleh mereka. Meskipun pada awal abad ke-18 VOC memiliki selup dan pencalang, pada akhir abad itu hanya pencalang yang masih dibangun. Dalam peperangan, pencalang sering digunakan untuk memata-matai musuh dengan menyamar sebagai kapal yang hanya ingin mengirim dagangan atau berdagang. Karena kemampuan berlayar yang baik, perahu ini digunakan oleh VOC dalam memerangi para bajak laut pada masanya.

BAGIAN INTI
Peradapan kapal pecalang dan dalam pelayarannya membawa komoditas nusantara dan menjadi mata mata musuh sekarang hanya bisa dijadikan sejarah saja, Seiring berjalannya waktu kapal Pencalang mulai tergantikan oleh kapal kapal yang lebih bagus. Tetapi ini bukan suatu alasan untuk meninggalkan peninggalan nusantara terkubur begitu saja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) telah berhasil merampungkan proses pembuatan Kapal Pencalang yang didanai melalui Program Matching Fund Vokasi 2022. Kapal Pencalang yang dibuat ulang oleh PPNS ini menggabungkan antara teknologi kapal tradisional dengan teknologi modern. Penggerak kapal ini menggunakan motor dan layar. Jadi bisa disimpulkan bila PPNS membuat kapal Pecalang versi modernnya.

KESIMPULAN
Walau pada awalnya kapal ini digunakan untuk memancing dan berdagang, lalu di alih fungsikan menjadi kapal mata mata menjadi bukti kuat kapal Pencalang mempunyai suatu hal yang tiada banding oleh kapal kapal lainnya di jaman dahulu. Sebagai penurus bangsa, kita harus membuat peninggalan dari negara kita tidak berangsur angsur tenggelam seiring perkembangan jaman. Tidak ada alasan untuk menghentikan budidaya karna faktor ketertinggalan jaman, oleh sebab itu kita sebagai generasi muda harus membuat inofasi baru agar menjadi suatu peninggalan ini menjadi suatu hal yang baru dan tidak tertinggal oleh jaman, tetapi tidak menghilangkan ciri khas aselinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun