Mohon tunggu...
Humaniora

Tahap-tahap Perkembangan Psikoseksual Sigmund Freud

19 April 2018   03:44 Diperbarui: 19 April 2018   04:17 3425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tahap-tahap perkembangan psikoseksual Sigmund freud

Pembagian tahap psikoseksual pada masa kanak-kanak hingga remaja adalah sebagai berikut:

Tahap oral

Tahapan oral ini terjadi pada usia 0-1 tahun. Ketika anak lahir hal pertama yang berkembang terletak pada daerah mulut anak. anak mulai mengerti kenikmatan yang seperti mengunyah, menggigit,dan menghisap.

Tahap anal

Tahap anal terjadi pada usia 1-3 tahun. Rangsangan kedua yang mereka dapat kali ini berasal dari lubang anus yang berkaitan erat dengan buang air besar. Bagi mereka hal ini menajdi kenikmatan terbesar yang mereka rasakan.

Tahap phalic

Tahap ini terjadi pada anak usia 3-6 tahun. Pada usia ini anak mulai mengerti kenikmatan baru yang terletak pada alat kelamin mereka. Ketika anak mulai menemukan manipulasi diri dapat memberikan kenikmatan, anak mulai menaruh perhatian pada perbedaan-perbedaan anatomic antara laki-laki dan perempuan.

Latency

Tahapan yang terjadi pada anak usia 6-12 tahun. Pada tahap ini yang terjadi pada anak yaitu penekanan terhadap seks dan mengembangkan keterampilan seksual dan intelektual. Sehingga secara tidak langsung anak akan menolong anak untuk melupakan tahap phalic yang sangat menekan.

Genital

Tahapan genital terjadi ketika anak berusia 12 tahun hingga mereka dewasa. Pada tahap ini dorongan-dorongan seks yang terdapat pada tahap phalic mulai kembali berkembang. Kematangan fisiologis ketika anak memasuki masa remaja mempengaruhi timbulnya daerah-daerah erogen pada alat kelamin sebagai sumber kenikmatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun