Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Memahami Berbagai Perbedaan Anak

27 November 2017   10:20 Diperbarui: 27 November 2017   10:28 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: sos.or.id

Setiap anak mempunyai keragaman individu yang berbeda, tentunya sebagai orang tua atau pendidik sudah mengetahui hal tersebut.  Namun kita sering kali tanpa sadar membeda-bedakan anak satu dengan yang lain. Jika dibahasakan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa kegagalan orang tua atau pendidik yaitu ketika tidak memahami perbedaan tersebut. Setiap anak yang mempunyai kekurangan, jangan lupakan potensi lan yang ada pada diri anak. Ingat, jika potensi setiap anak sudah diketahui sejak dini, maka peluang berkembangnya juga semakin besar.

Jika kita lihat kembali, perbedaan-perbedaan yang terjadi didalam diri anak secara garis besar meliputi:

Perbedaan intelejensi

Perbedaan ini nih yang sering menjadi tolak ukur kemampuan anak. Padahal setiap anak mempunyai tingkat kecerdasan yang berbeda-beda yang tentunya dalam bidang yang beda pula. Ada anak yang cerdas dalam bidang bahasa, matematika, dan nada juga anak yang cerdas dalam hal seni. Namun seringkali anak dikatakan cerdas ketika dia mampu menguasai pelajaran pokok.

Perbedaan jenis kelamin

Kemampuan untuk laki-laki dan perempuan tentunya berdebeda, bukan hanya dari segi kekuatan dan selera. Secara umum anak laki-laki cenderung labih atraktif dan anak perempuan lebih menyukai hal-hal yang bersifat keindahan, kelembutan, dan perasaannya. Anak perempuan juga cenderung lebih cepat mengalami perkembangan kemampuan, seperti memakai baju, membersihkan kamar tidur, dan membantu orang tua.

Perbedaan dari segi sosio dan culturalnya

Dari perbedaan ini kita dapat melihat ada anak yang berasal dari keluarga yang berpendidikan dan ada pula yang awam, ada yang berasal dari keluarga kaya dan sederhana, tentunya ada pula yang bersal dari keluarga yang utuh atau broken home. Hal tersebut bukan untuk membanding-bandingkan anak, namun dari perbedaan tersebut kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak untuk anak, sikap yang tetap mendukung anak tanpa membedakan setatus mereka.

Kebiasaan membandingkan anak satu dengan yang lainnya mempunyai dampak yang sangat signifikan untuk perkembangan anak tersebut, karena secara tidak langsung akan menekan psikologis anak yang masih lemah tersebut. Kebiasaan membanding-bandingkan ini terkadang memiliki niat yang baik, namun kita masih memiliki cara yang lebih efektif untuk mendukung perkembangan anak. Beberapa kerugian ketika kita membandingkan anak, antara lain:

Dapat melukai hati dan perasaan anak

Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri

Anak akan merasa tidak diakui atau tidak diterima keberadaannya dengan apa adanya dia.

Coba kita pikirkan kembali, jangankan anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun jika dibanding-bandingan akan sangat merasa tersinggung. Oleh karena itu sebagai orang tua maupun pendidik harus lebih hari-hati ya, jangan sampai telur emas itu retak apalagi hingga pecah. Mulailah mendidik anak dengan cara yang tepat untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka. Setiap hal yang diajarkan kepada mereka bahkan sekecil apapun tidak akan sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun