Kelahiran suatu bintang menentukan bagaimana akhir hidupnya. Secara sederhana, bintang hidup dengan mempertahankan keseimbangan reaksi kimia yang terjadi di dalamnya. Bintang yang sangat masif cenderung memiliki umur yang lebih pendek. Penentuan ini berdasar pada proses fusi nuklir yang berlangsung dalam bintang. Bahan bakar dari reaksi fusi seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, helium, dan beberapa unsur lain akan terus berlangsung hingga habis. Bintang dapat mempertahankan hidupnya saat energi dari gravitasi bintang yang menekan ke dalam berlawanan dengan energi tekanan hasil dari proses pembakaran nuklir yang mendorongnya keluar. Sehingga, bila bintang kehabisan bahan bakarnya dan hanya ditekan oleh energi gravitasi yang ada maka bintang akan runtuh. Dalam proses runtuhnya suatu bintang, akan menciptakan gelombang kejut yang berakhir menyebabkan ledakan.
Supernova adalah ledakan bintang yang sangat terang dan kuat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kematian bintang dipengaruhi oleh massa bintang tersebut. Supernova terjadi ketika sebuah bintang masif yang setidaknya memiliki besar lima kali massa matahari kita padam dan akhirnya membuat ledakan yang besar.
Sedangkan, nebula adalah kumpulan awan, debu, dan gas yang menempati ruang di antara bintang-bintang. Beberapa nebula berasal dari debu dan gas yang dikeluarkan oleh bintang yang akan runtuh menjadi supernova. Ketika bagian luar bintang meledak dan meninggalkan inti yang sangat padat, kemudian bersama dengan awan gas panas akan mengembang dan membentuk nebula. Namun, bila bintang memiliki massa yang lebih rendah dari matahari dan tak memungkinkan mengakhiri hidupnya dalam ledakan supernova, bintang tersebut akan runtuh secara perlahan  melalui proses nebula planet. Nebula juga adalah tempat dimana banyak bintang baru akan lahir. Kumpulan awan, debu, dan juga gas pada nebula yang tersebar luas mulanya akan kian mendekat akibat dari energi gravitasi yang akhirnya membentuk gumpalan dan semakin memperbesar energi gravitasi yang dihasilkan dan memulai permulaan protobintang.
Sehingga, bisa dikatakan bahwa salah satu alasan terbentuknya nebula adalah supernova. Namun, sebagian besar nebula tidak terbentuk hanya dari sisa – sisa supernova. Massa bintang berperan penting untuk menentukan akhir hidupnya. Untuk bintang yang sangat masif dan berakhir sebagai ledakan supernova akan hampir selalu meninggalkan awan dan debu raksasa yang setelahnya membentuk nebula. Berbeda dengan bintang tersebut, bintang yang bermassa rendah tidak akan melalui proses ledakan supernova namun akan membentuk nebula planet. Walaupun supernova dan nebula memiliki kesamaan yaitu hasil dari sebuah bintang yang dasarnya telah mati dimana yang satu adalah ledakan besar dan lainnya adalah sisa – sisa awan dan debu dari ledakan, nebula dapat menjadi cikal bakal lahirnya bintang baru sedangkan supernova tidak bisa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H