Mohon tunggu...
Bryan Zefanya
Bryan Zefanya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Ilmu Komunikasi

Seorang mahasiswa yang berstudi di UAJY, Prodi Ilmu Komunikasi Semester 1.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah dan Masalah dari Komunitas Korembi DIY

21 Mei 2022   18:02 Diperbarui: 21 Mei 2022   18:06 1754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo dari Korembi (http://korembi.blogspot.com/2016/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html)

UMKM merupakan singkatan dari Usaha Kecil Mikro Menengah. Ada banyak sekali UMKM yang terbentuk yang dapat digolongkan berdasarkan jenis usahanya. Ada yang berkecimpung pada dunia kuliner, industri tata busana, industri transportasi, industri kesehatan, industri media, dan masih banyak lagi jenis UMKM yang lain. Seiring berjalannya waktu, UMKM pun semakin banyak terbentuk dimana-mana dan hal itu pun memicu adanya terlahirnya berbagai macam komunitas yang berasal dari UMKM tersebut.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Hermawan (2008), komunitas merupakan sekelompok individu yang saling tolong menolong antar satu sama lain yang dimana dalam sebuah komunitas tersebut terjadi sebuah relasi pribadi yang erat antar para anggota dari komunitas tersebut karena adanya kesamaan nilai dan minat. Menurut Ismail (2014), menjelaskan bahwa komunitas memiliki lima tujuan, yaitu;

  • Menetapkan tujuan.
  • Menciptakan tempat berkumpul yang nyaman.
  • Menyalurkan hobi.
  • Menciptakan keluarga yang baru.
  • Media ekspresi jati diri.

Ada banyak sekali berbagai macam komunitas yang terbentuk atas adanya suatu kesamaan jenis UMKM terkhususnya pada provinsi Yogyakarta, salah satu contoh dari hal tersebut adalah Komunitas Rental Mobil atau yang disingkat dengan sebutan Korembi. Korembi adalah sebuah komunitas yang beranggotakan para pengusaha travel dan sewa mobil ataupun para pegawai dari perusahaan tersebut. Korembi adalah sebuah komunitas yang bergerak pada bidang transportasi.

Dokumentasi Korembi (https://www.tuntasonline.com/index.php/2018/10/29/pengurus-dikukuhkan-korembi-riau-gelar-rakor-perdana)
Dokumentasi Korembi (https://www.tuntasonline.com/index.php/2018/10/29/pengurus-dikukuhkan-korembi-riau-gelar-rakor-perdana)

Anggota dari komunitas ini didominasi oleh para pengusaha dan juga para pegawai usaha rental mobil dan travel di Yogyakarta. Berdasarkan laman resmi dari Korembi (korembi.blogspot.com), Korembi adalah sebuah wadah tempat berkumpulnya pengusaha rental mobil Indonesia, pengusaha rental motor, pengusaha pariwisata dan investor dibidang transportasi. Korembi didirikan pada tanggal 10 Oktober 2016 oleh 3 pengusaha yaitu Anggit (PT.Breman Rent Car Jakarta), Maz Ade (CV. CBP Rent Car), dan Deni Ucok Nugroho (PT. Garuda Aulia Rent Car Jakarta). Pada saat ini, Korembi sudah hampir tersebar ke seluruh daerah di Indonesia tetapi kantor pusat dari komunitas ini terletak di kota Depok provinsi Jawa Barat.

Dokumentasi Korembi (https://www.tribunnews.com/tag/komunitas-rental-mobil-indonesia-korembi)
Dokumentasi Korembi (https://www.tribunnews.com/tag/komunitas-rental-mobil-indonesia-korembi)

Pada provinsi Yogyakarta sendiri, Korembi sudah memiliki kantor cabang yang terletak persis di pusat kota Yogyakarta dan dinamakan sebagai Korembi DIY. Korembi DIY juga kerap kali sering melakukan berbagai macam kegiatan seperti adanya bakti sosial, berkumpul bersama, berwisata bersama, dan masih banyak lagi. Informasi lengkap dapat dilihat pada profil akun resmi dari Korembi DIY yaitu @korembidiy yang dapat dipantau melalui laman media sosial Instagram.

Akun Instagram Resmi Korembi DIY @korembidiy (https://www.instagram.com/korembi_diy/)
Akun Instagram Resmi Korembi DIY @korembidiy (https://www.instagram.com/korembi_diy/)

Tetapi, seperti setiap komunitas pada umumnya, tentu saja komunitas Korembi DIY memiliki permasalahan utamanya sendiri. Permasalahan utama yang dimiliki oleh komunitas ini adalah dengan kurangnya pemasaran terkhususnya pada bidang media sosial sehingga beberapa pengusaha yang berada pada komunitas ini telah kalah saing dengan usaha rental mobil yang lain. Jika dihubungkan dengan analisis dan data melalui sejarah pembentukannya, komunitas ini telah berjalan cukup lama dan dari tahun awal pembentukannya hingga pada masa sekarang, kelompok ini sangat minim melakukan pemasaran secara digital ataupun secara online. Hal ini terjadi karena tidak ada anggota yang memiliki latar belakang atau mahir pada bidang tersebut.

Hal tersebut tentu saja mempengaruhi sisi perekonomian dari komunitas ini yang seiring tahun mulai menurun karena telah kalah saing oleh komunitas ataupun usaha rental mobil yang lain yang lebih unggul pada bidang pemasaran. Jika dikaitkan dengan data demografis dari komunitas ini, komunitas memiliki permasalahan tersebut juga dikarenakan kurangnya anggota yang berusia lebih muda yang notabene lebih paham dalam bidang sosial media tersebut karena rata-rata usia anggota dari Korembi merupakan laki-laki yang berusia 30-50 tahun. Dan jika dikaitkan dengan data mata pencaharian, tidak adanya anggota yang mempunyai latar belakang pada bidang pemasaran karena anggota dari komunitas ini didominasi oleh para pengusaha rental mobil ataupun para pegawai dari perusahaan tersebut. Tetapi, jika dilihat dari data analisis geografis dari komunitas ini, Korembi DIY sangat berpotensi dan berpeluang untuk lebih sukses jika pemasarannya berjalan dengan baik karena Korembi DIY terletak di pusat kota Yogyakarta.

Dokumentasi Korembi DIY (https://www.instagram.com/p/COOpIRkBYDB/)
Dokumentasi Korembi DIY (https://www.instagram.com/p/COOpIRkBYDB/)

Peneliti sangat tertarik pada permasalahan yang dimiliki oleh komunitas Korembi DIY ini dan berusaha mengaitkannya dengan salah satu teori komunikasi massa yaitu teori Uses and Gratification untuk mendapatkan sebuah solusi. Menurut Humaizi (2018), Teori Uses and Gratification merupakan penggunaan media yang diarahkan untuk tujuan tertentu, tujuan tersebut ialah kepentingan dari suatu indivitu tersebut dan oleh karena itu, mereka menggunakan media massa untuk memenuhi kepentingan mereka. Jika dikaitkan dengan pemasalahn yang dimiliki oleh Korembi DIY dengan teori Uses and Gratification, para pengusaha atau anggota dari Korembi DIY dapat lebih berinisiatif untuk memanfaatkan media sosial untuk memasarkan komunitas ataupun usaha yang mereka miliki sehingga tidak kalah saing dengan komunitas ataupun usaha rental mobil yang lain.

Seiring berkembangnya zaman, para pengusaha seharusnya dapat mengikuti zaman terkhususnya pada zaman teknologi berkuasa pada saat ini. Jika kita tidak berhasil dalam mengikuti perkembangan zaman teknologi maka kita akan ketinggalan dan kalah saing dalam dunia perekonomia. Komunitas Korembi DIY merupakan salah satu contoh raksasa usaha yang sudah berada di ujung tanduk dikarenakan kurang berhasil dalam mengikuti zaman perkembangan teknologi pada zaman ini. Tetapi, komunitas ini masih berusaha beradaptasi dan berusaha untuk bangkit kembali. Dengan adanya keuntungan demografis dan geografis yang dimiliki oleh komunitas ini yaitu mempunyai banyak anggota dan terletak di pusat kota Yogyakarta, seharusnya hal ini merupakan masalah yang dapat cepat teratasi. Para anggota dapat saling tolong menolong dan bahu membahu dalam menghadapi permasalahan ini dan Korembi DIY dapat semakin berkembang.

Daftar Pustaka :

Humaizi. (2018). Uses and Gratifications Theory: USU Press.

Ismail, Saifullah. (2014). Komunitas Vespa Di Kota Makassar Studi Tentang Gaya Hidup. Skripsi Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Universitas Hasanuddin.

Kertajaya, Hermawan. (2008). Arti Komunitas: Gramedia Pustaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun