Saya diberikan kaos partai, karena saya gak di-endorse saya gak akan sebut partai apa. Inisial aja, depannya P, belakangnya I, tengahnya S.
Saya pakai, dan akhirnya kita mulai blusukan. Kita menjelajah gang demi gang, dari belakang Kopro. Sebelum mulai, saya sudah "dibriefing" bahwa warga yang ditemui akan memberikan respons yang beragam.
Ada yang welcome banget, ada yang dingin, ada yang menolak keras! Iya, baru 1 jam saja, saya sudah mendapat ketiga respons tersebut!
Yang welcome, bisa langsung tertawa, nyaman untuk bertanya apa keluh-kesah mereka, dan dijawab. Kelompok kedua, dingin.
"Saya dari PSI. Bapak tahu PSI?" "Yang bola-bola itu ya!" "Bukan, pak! Itu lho, yang UDAH! UDAH!" "Oo, tahu-tahu!" Tapi habis itu, tetap tidak menunjukkan ketertarikan. Terakhir, yang menolak!
Ada tuh pimpinan ranting salah satu partai, yang mengusir kita secara lumayan kasar. Kalender yang kita bagikan ke ibu-ibu yang berkumpul, dirampas dan dikembalikan kepada kita.
"Kami di sini sudah memiliki pilihan", begitu ucap sang pimpinan ranting. Tetapi, setiap jenis kalangan harus kita hadapi dengan kepala dingin, dan senyum pastinya!
Hari itu, kita blusukan ke dua titik. Satu lagi, daerah Kembangan. Jumlah konstituen yang kita temui hari itu, kurang lebih mencapai 200 orang. Jujur, ada beberapa hal mengejutkan dan menarik yang saya dapat sepanjang pengalaman ikut blusukan hari itu.
Pertama, dan paling terutama, yang perlu kalian tahu, BLUSUKAN ITU CAPEK! CAPEK BANGET! Pulang blusukan, saya tidur.. DUA MINGGU BARU BANGUN! Ya enggak sebegitunya juga sih.. tetapi emang beneran capek banget!
Saya jadi membayangkan gimana rasanya kalau itu dilakukan setiap hari, selama beberapa bulan! Gak heran, kak Eneng beda banget dibanding yang difoto poster! Bukan sekali warga yang ditemui komen, "Ini, kamu? Kok beda?"
Jawabannya selalu sama, "Karena blusukan, nih! Makanya buat kalian yang pengen nurunin berat badan tanpa treadmill, diet ketat, nyalonin jadi caleg aja 5 tahun lagi! Kalaupun gak kurus karena blusukan, mungkin bisa kurus karena banyak pikiran! Ya, gak? Bener, gak?