Saya jadi teringat lirik lagu yang berjudul 'Aku Anak Indonesia' karya AT Mahmud.
Aku anak Indonesia, anak yang merdeka
Satu nusaku, satu bangsaku, satu bahasaku
Persatuan. Kita sebagai anak Indonesia harus bersatu. Biarlah momen Asian Games 2018 ini mempersatukan kita, walaupun ditengah banyak perbedaan.
Pending di khatulistiwa, tanahku Indonesia
Seribu pulaunya, ragam sukunya, satu jiwa raganya
Potongan lirik diatas bicara soal kekayaan alam Indonesia, dengan berbagai kebudayaan yang beragam dan harus kita banggakan. Biar hal ini tergambarkan kepada seluruh dunia lewat opening ceremony yang akan digelar. 'Ragam sukunya' , mengingatkan kita akan bhinneka tunggal ika, yang juga diakronimkan dalam nama ketiga maskot Asian Games 2018 yakni Atung, Bhin Bhin, serta Kaka.
Indonesia, Indonesia
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Indonesia Indonesia
Aku bangga menjadi anak Indonesia
Indonesia, Indonesia, Aku Bangga Menjadi Anak Indonesia! Bangga Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018!
Beberapa bulan belakangan ini, kita sudah melihat berbagai venue yang telah selesai dibangun maupun di renovasi. Di berbagai media, baik cetak maupun online, kita sudah melihat venue Asian Games 2018 yang sudah sangat indah dan tertata dengan rapih! Misalnya, stadion utama Gelora Bung Karno (GBK).
Ketika kita melihat berbagai tampak baru mereka, kita pastinya akan merasa bangga. Tak ada salahnya merasa bangga, tetapi alangkah baiknya jika itu juga didukung dengan aksi yang menunjukkan hal serupa. Kebanggaan kita juga harus disertai dengan rasa bertanggung jawab untuk merawat dan tidak merusak.
Merusak bukan hanya ketika kita mematahkan kursi stadion dengan duduk dan loncat-loncat diatasnya, sebab hal itu sudah pasti salah! Hanya dengan sekadar membuang sampah bekas makanan sembarangan, itu sudah bisa dikategorikan sebagai aksi merusak.
"Berkata bangga, tetapi tanpa melakukan tindakan untuk menjaga, kamu tega!"
Ungkapan yang bagus, bukan! Sungguh keindahan yang tak terhing '-ga' ! #SombongDikitNapa #Bercanda
Kalau bisa, rasa bangga itu jangan berakhir pada kita. Buat para pendatang juga bangga melihat tindakan kita yang mampu menjaga fasilitas dengan baik. Misal, tindakan suporter Jepang di Piala Dunia yang mampu membuat bangga! Jangan sampai para turis pulang dengan kesan yang buruk karena sikap kita.
Usaha keras pemerintah dengan membangun berbagai infrastruktur bernilai triliunan rupiah mampu memberi kesan positif, tetapi itu takkan terlalu berarti ketika sikap masyarakat disekitar mereka justru memberikan kesan sebaliknya kepada para turis.
"Siapapun dan dimanapun kamu, kamu tetap berperan penting 'tuk menjamu!"
Tidak hanya yang ada di stadion, setiap penjaga loket, tukang parkir, pelayan hotel, penjual makanan, setiap relawan, dan setiap kalian berpeluang meninggalkan kesan positif. Selama ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah. Maka, tunjukkan itu! Buktikan, itu memang benar!