Mohon tunggu...
Bryan Eduardus
Bryan Eduardus Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Warga Negara yang Bersuara Lewat Kata-Kata! | https://telemisi.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Just Duet, Program Indonesia yang Mendunia!

28 Maret 2017   19:52 Diperbarui: 29 Maret 2017   04:00 1686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NET, Televisi Masa Kini lagi-lagi memberikan sebuah gebrakan besar bagi industri pertelevisian kita. Mereka berhasil menjual Just Duet, program garapan mereka bersama Fremantle Indonesia dan akan ditayangkan di Eropa!

Ketika mendengar adanya informasi bahwa NET dan Fremantle Media (nama yang ini saya yakin ngga asing bagi kebanyakan pemirsa televisi, dialah distributor lisensi program-program The Price Is Right, Super Deal, Take Me Out, dan lain sebagainya) berhasil menjual lisensi program Just Duet yang mereka buat, saya sendiri tidak terlalu kaget. Hal ini karena sejak awal kehadiran program ini, mereka selalu mempromosikan "Dari Indonesia untuk Dunia", dimana kemungkinan ide kreatif program ini dipersiapkan untuk dijual lisensinya.

Alhamdulilah kang @Triawan hasil kerja sama @netmediatama dan Freemantle Indonesia. 

— Wishnutama (@wishnutama) 

Just Duet, mungkin nama dan ratingnya kalah jika dibandingkan dengan talent search RCTI ataupun Indosiar, namun bagaimanapun konsep program ini berhasil menarik perhatian hingga dicapai kesepakatan ini. Lalu apa sebenarnya yang mereka tertarik membeli lisensi program ini? Apakah hal ini membuktikan bahwa rating sebenarnya tidaklah penting?

Ketika muncul pertanyaan apa yang membuat lisensi program ini hingga dibeli, menurut saya karena konsep menarik yang direncanakan secara matang. Dari namanya Just Duet, berarti program ini menitik beratkan pada konsep duet yang masih jarang bahkan mungkin belum ada dimana mentor tidak hanya membimbing melainkan benar-benar terlibat langsung dan tampil setiap minggunya bersama para peserta.

Selain konsep dan perencanaan yang matang, hal lain yang mungkin menarik perhatian pihak pembeli adalah penerapan konsep yang juga sangat baik. Sekedar informasi, khusus untuk program ini pihak NET secara khusus mendatangkan The Squared Division, tim koreografer, tata panggung, dan produser acara kelas internasional yang sudah berpengalaman menangani banyak program-program berkelas dunia. Hal ini sudah menunjukkan niat NET yang tidak setengah-setengah dalam menyajikan tayangan yang berkualitas.

Boleh dibilang, ini memang prestasi. Setidaknya buat program-program televisi kita, yang setahu saya nih, emang masih banyak kejual ke negara-negara serumpun seperti Malaysia dan memang yang kebanyakan dijual judul-judul sinetron kita (melulu) dari masa ke masa. Program non drama, seperti program masak memasak dari televisi kita (Ala Chef dsb), dijual ke Asian Food Channel. Penjualan lisensi program ini ke salah satu stasiun TV di Portugal, mungkin sedikit membangkitkan harapan kita kalau lisensi program televisi kita mampu terjual hingga ke Amerika!

Menurut seorang forumer di sebuah forum online dalam diskusi soal penjualan lisensi program ini, hal ini menjadi "tamparan" buat banyak stasiun TV lain yang disaat bersamaan mengejar rating dan share (melulu).

Terdengar seperti tamparan keras bagi oligarki TV mainstream yang terlalu inlander dan terlalu bernafsu balapan rating kalau menurut saya, sementara sindikasi internasional cuma nyampai Malaysia dan Timor Timur. Di Eropa Timur aja film India banyak diolok-olok kok, apalagi Indonesia. Habis sudah, karena jalan ceritanya (continuity) yang diperhitungkan.

Kalau cuma mengandalkan pasar ini saja bisa bisa ga bisa berkembang pasar televisi kita, apalagi anak-anak muda kita sudah mulai lari ke bhoeemi Yutub atau bangsa Flix buat cari hiburan.

Meskipun saya menolak anggapan bahwa stasiun TV kita hanya mencari rating, dimana sebenarnya ada banyak program-program menarik dan inspiratif yang tayang. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak program-program televisi kita yang... Ngga usah dilanjutin lah, udah ketahuan ini.

Kalo ngomongin industri televisi kita mah emang kusut. Buat berkembang aja harus dicut sana sini. Belum lagi hadapi ego sebagian broadcaster kita yang lebih memilih diperalat oleh rating demi kesejahteraan mereka sendiri sampe halalin segala cara. Panjanglah kalo mau diceritain.

Buat saya sih ngga penting televisi kita mampu manjain kaum milenial yang emang tipenya bosenan atau banyak program TV kita yang bisa dijual hingga ke Amerika sekalipun, yang penting perbaiki dululah yang disini. Perbaiki aturan, perbaiki segalanya disini. Perbaiki aturan soal stasiun berjaringan dan konglomerasi. Ketegasan pemerintah harus dijalankan. Masyarakat kita dimasuki literasi media buat milih program TV yang baik dan mesti asah kekritisannya kalo ada yang janggal dan melanggar aturan di televisi. Kalo ngelayanin mereka melulu ya ngga bakalan beres, karena persoalan televisi ngga mentok soal program yang nggak "millenialism" banget alias looknya yang ngga keren dan kebarat2an serta ga bisa dijual.

Sambil jalan aja kalo emang tujuannya kesana. Yang penting di kita dulu.

Boleh dibilang, televisi kita (kalo emang tujuannya kesana) masih terlalu jauh. Masih banyak perbaikan yang harus dilakukan dari sisi kita, stasiun televisi, para broadcasternya, hingga pemerintah. Buat saya, mimpi kita kesana setinggi awan dan langit ke seribu sekalipun memang harusnya sambil jalan aja, karena gimanapun juga perbaikan disini rasanya lebih penting. Masyarakat makin selektif dan kritis terhadap televisi, pemerintah tegas terhadap aturan dan industri menyadari bahwa pengembangan SDM sama baiknya dengan kenaikan revenue sales dan EBITDA.

Namun semoga saja kesuksesan NET ini dapat menjadi pemicu stasiun televisi lainnya untuk menciptakan program-program yang semakin berkualitas agar mampu mengangkat industri pertelevisian kita secara keseluruhan juga! Sudah saatnya kita membuat program berkualitas yang mampu berjaya di luar negeri, jangan terus-terusan dijajah oleh tayangan luar negeri! Maju terus pertelevisian Indonesia!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun