Mohon tunggu...
Bryant Sjannt
Bryant Sjannt Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai mahasiswa harus meningkatkan minat baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Awas! Menatap Mata Belekan Bisa Menular

11 Januari 2024   11:20 Diperbarui: 11 Januari 2024   11:22 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Belekan atau konjungtivitis, adalah kondisi umum di mana mata menjadi merah, gatal, dan terjadi keluarnya cairan berwarna kuning. Belekan sering terjadi di kalangan masyarakat dan menimbulkan mitos yang kerap kali menyesatkan. Peringatan bahwa menatap mata belekan bisa menular, tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan kemungkinan besar adalah salah satu pernyataan mitos atau hoaks. 

     Mata belekan dapat disebabkan oleh berbagai hal, bisa karena infeksi bakteri dan virus, atau juga bisa karena reaksi alergi. Dari berbagai penyebab tersebut, konjungtivitis dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu viral, bakterial, dan alergi. Infeksi virus dan bakteri dapat menyebar karena penderita menyentuh matanya sendiri kemudian bersentuhan dengan orang lain, atau orang lain meminjam suatu barang milik penderita mata belekan yang telah terkontaminasi. Akibatnya, ada infeksi virus atau bakteri yang akan dengan cepat berpindah ke orang lain, sementara konjungtivitis alergi disebabkan oleh reaksi terhadap alergen tertentu. 

     Lebih jelasnya, penularan konjungtivitis terutama terkait dengan tiga jenis utama kondisi ini, yaitu yang pertama Konjungtivitis Viral, yang umumnya menyebar melalui tetesan cairan dari mata yang terinfeksi saat bersin atau batuk. Kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti tangan atau handuk. Lalu Konjungtivitis Bakterial, yang penularannya terjadi melalui kontak langsung dengan cairan mata yang terinfeksi atau dengan menggunakan benda yang terkontaminasi, seperti tangan atau benda pribadi. Yang terakhir adalah Konjungtivitis Alergi, tidak menular melalui kontak langsung antar individu. Reaksi ini terjadi sebagai respons terhadap alergen tertentu, seperti serbuk sari atau bulu hewan.

     Oleh karena itu, sebagai catatan, penularan belekan terutama terjadi melalui kontak langsung dengan cairan mata yang terinfeksi, bukan melalui tatapan mata. Menatap mata seseorang yang memiliki belekan, tanpa kontak fisik dengan cairan mata tersebut, tidak dapat menyebabkan penularan. Adalah penting untuk menyebarkan informasi yang akurat dan berbasis bukti tentang kesehatan agar tidak menyesatkan masyarakat dan mengucilkan penderita mata belekan.

     Meskipun menatap mata seseorang yang memiliki belekan tidak secara langsung menular, tetapi tetap penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terinfeksi. Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air adalah cara efektif untuk menghindari penularan infeksi, termasuk konjungtivitis. Kita tidak tahu apa saja virus atau bakteri yang menempel pada tangan kita, oleh karena itu, hindarilah menyentuh mata dengan tangan yang tidak dicuci untuk mengurangi risiko kontaminasi. Berbagi handuk, bantal, kacamata, atau barang pribadi lainnya juga dapat menjadi media penyebaran kuman atau virus. Cucilah barang pribadi jika memang terpaksa untuk berbagi, jangan meremehkan, walaupun dipakai hanya beberapa saat dan masih harum, tetapi kuman tidak perlu media kotor untuk menempel. Selain jangan berbagi barang-barang pribadi dengan orang lain, jangan pula berbagi produk kebersihan mata, seperti tetes mata atau salju mata. Gunakan produk-produk jenis tersebut secara pribadi, demi menghindari penyebaran virus dan bakteri. Hindari kontak langsung dengan cairan mata seseorang yang memiliki belekan dan hindari menyentuh mata sendiri jika telah ataupun belum melakukan kontak. Penting untuk berjaga-jaga, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

     Selain itu, apabila merasa memiliki risiko terkena belekan atau memiliki gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan. Hanya ahli kesehatan yang dapat memberikan diagnosis yang tepat dan memberikan pedoman perawatan yang sesuai. Menghindari penyebaran informasi yang salah dapat membantu mencegah kepanikan dan mempromosikan kesadaran akan fakta-fakta kesehatan yang sebenarnya. Untuk menangani mata belekan, cucilah tangan Anda dengan sabun dan air mengalir sebelum membersihkan area mata. Usap belek dengan perlahan dari mata. Anda juga bisa menggunakan kapas yang dibasahi air untuk membersihkan belek di pojok mata. Setelah belek hilang, bersihkan area mata, terutama bagian sudut yang dekat dengan hidung. Hal ini untuk mencegah bakteri atau kuman menginfeksi mata sebelahnya. Hindari berbagi peralatan mandi, handuk, atau makeup dengan orang lain untuk mengurangi risiko terkena infeksi mata. Jika Anda pengguna lensa kontak, sebaiknya hindari pemakaiannya untuk sementara waktu hingga kondisi mata Anda sudah membaik. Pastikan handuk dan seprai tempat tidur Anda rutin dicuci dan diganti dengan yang baru. Meski umumnya mata belekan bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan, Anda juga bisa menggunakan obat-obatan untuk mengatasi mata belekan, seperti dengan obat antibiotik yang mengandung asam fusidat atau chloramphenicol dan bisa menggunakan obat tetes cyclosporine.

     Konjungtivitis atau belekan, sebenarnya tidak menular melalui kontak mata langsung, melainkan karena penderita menyentuh matanya sendiri, kemudian bersentuhan dengan orang lain, atau orang lain meminjam suatu barang milik penderita mata belekan. Akibatnya, ada infeksi virus atau bakteri yang akan dengan cepat berpindah ke orang lain. Mitos yang terlampau menyebar di kalangan masyarakat tersebut sangat menyesatkan. Sebaiknya para medis berusaha untuk meluruskan mitos yang telah menyesatkan itu, dengan melakukan penyuluhan di berbagai desa-desa, agar masyarakat tidak termakan mitos belaka, dan mengetahui fakta yang sebenarnya. Dengan menyebarkan informasi yang benar dan akurat, memiliki dasar ilmiah dalam bidang kesehatan, masyarakat dapat mengurangi ketidakpastian itu dan mencegah penyebaran mitos yang dapat menyesatkan. Jangan biarkan klaim tanpa dasar ini memengaruhi cara kita memahami dan berinteraksi dengan orang yang mungkin mengalami kondisi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun