Mohon tunggu...
Anthony Bryan Vernico Sany
Anthony Bryan Vernico Sany Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perubahan Sosial Game Online di Kalangan Remaja

22 Maret 2021   00:51 Diperbarui: 22 Maret 2021   01:16 2974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: id.pinterest.com/pin

Game? Pastinya semua orang hampir pernah memainkan sebuah game. Seiring berjalannya zaman, game kini banyak jenisnya. Game online salah satu jenis game yang sangat di gemari oleh berbagai kalangan di masa kini. Para remaja merupakan salah satu kalangan yang suka bermain game online. 

Banyak pilihan genre di dalam game online menjadi salah satu daya tarik dari game online ini. Game online kini bukan hanya sekedar permainan belaka saja. Dari sebuah game online kini bisa dijadikan sebuah pekerjaan, seperti menjadi atlet e-sport, streamer game online, jasa joki game online, dan lain-lain. 

Selo Soemarjan & Soelaeman Soemardi (dalam Rosana, 2011) mengemukakan bahwa perubahan sosial diartikan sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Adanya game online membuat perubahan sosial tersendiri bagi para peminatnya. 

Remaja salah satu kalangan yang paling banyak bermain game online dan tentu ada dampaknya bagi mereka. Dalam sebuah artikel Nova Adriyanto (kumparan.com, 2020)  "Dampak dari game online remaja juga sering berbicara kasar sehingga mereka terbiasa melakukan hal tersebut kepada siapapun bahkan kepada orang yang lebih tua." 

Pastinya setiap perubahan, memiliki dampak-dampak di dalamnya. Dampak negatif dari bermain game online salah satunya adalah banyak remaja yang sering berbicara kasar karena kebiasaan yang mereka lakukan ketika kesal saat bermain game online. Hal ini menjadi perubahan sosial dalam hal etika pada remaja tentunya. 

Hal ini memang di akui, ketika saya melakukan wawancara dengan beberapa anggota komunitas Genesis Roleplay Indonesia pada beberapa waktu yang lalu, bahwasan nya ketika mereka berdinamika di dalam game, melontarkan kata-kata kasar atau makian, merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, tidak hanya terjadi dampak negatif saja di dalam game online. 

Dampak positif dari game online ini tentunya juga ada, seperti di lansir dalam BBC.com (2016) "Walaupun eSports masih belum menjadi olahraga arus utama seperti bola basket atau sepak bola, SuperData Research -sebuah perusahaan berbasis di New York yang mengamati sektor ini- mengatakan bahwa pasar eSports global akan tumbuh dari US$748 juta (Rp10 triliun) sekarang ini menjadi US$1,9 miliar (Rp263 triliun) pada akhir tahun 2018." 

Hal ini menunjukkan bahwa ada perubahan sosial dalam game online ternyata bersifat fungsional. Hal ini terjadi karena apabila perubahan 'itu' ternyata bermanfaat, maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan ditolak.

Perubahan sosial dari game online ternyata memiliki manfaat yang cukup berguna bagi banyak masyarakat. Kini orang yang hobi dan gemar bermain game online bisa menjadikan hal ini tidak sekedar hanya hiburan semata,melainkan juga sebagai pekerjaan yang menjanjikan dan tentunya membuka lapangan kerja baru bagi mereka yang memiliki tim e-sport. 

Dengan adanya game online ini masyarakat merasakan perubahan sosial yang cukup terasa. Kembali lagi kepada individu-individu yang menggunakan game online ini. Mereka bisa merasakan dampak negatif atau pun dampak positif dari bermain game online.  

Jika mereka menekuni sebuah game online dan terus mengasah kemampuan mereka atau pun menjadikan aktivitas bermain game online  untuk sebuah konten yang menarik sehingga di tonton jutaan orang di YouTube pasti akan menjadi sebuah uang. Namun, jika mereka hanya sekedar bermain untuk mencari hiburan saja , mungkin dampak negatiflah yang mereka rasakan dari bermain game online, seperti sering melontarkan kata-kata kasar, boros karena harus menyewa komputer di warnet, kecanduan game, dan masih banyak lagi. 

sumber: 

Rosana, E. (2011). Modernisasi dan Perubahan Sosial. Jurnal TAPIs, 7(12), 31-47. Diakses dari http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1529/1269.

https://kumparan.com/nagaming/dampak-game-online-terhadap-perilaku-sosial-remaja-1usjdQBbfT4/full

https://www.bbc.com/indonesia/vert_cap/2016/02/160130_vert_cap_gamer_karier

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun