Mohon tunggu...
Bryan Jati Pratama
Bryan Jati Pratama Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Author of Rakunulis.com

Qu'on s'apprête et qu'on part, sans savoir où on va

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Doa Orang Mati

25 Juli 2022   16:01 Diperbarui: 25 Juli 2022   16:07 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lahat ia sendiri
Tidur nyenyak tanpa mimpi
Jauh hari tak siapkan
Saat terakhir di pembaringan

Maut datang menepis sepi
Waktu habis untuk disesali
Terlalu banyak tak diperbuat
Terlewat sudah amal tak sempat

Dosa orangtua biarkan miliknya
Tak usah turun bebani semua
Ditanggung dipikul anak cucu
Cukuplah henti sampai disitu

Keturunan nanti sibuk perbaiki
Kesalahan yang kaulakukan kini
Hingga nanti mereka lupa
Sampai saat mereka tua

Anak cucu mulai tak ingat
Sibuk kerja peras keringat
Lupa tata cara berdoa
Untuk mereka yang telah tiada

Doaku buat orang mati
Yang terkubur dibawah sini

Dunia berisi nyawa dalam antrian
Baris panjang menuju kematian
Oh, dunia keras yang membatu
Sisakan kenangan untuk anakku

Sehingga dia ingat,
dengan doanya,
bapaknya selamat.

Jakarta, 25 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun