Mohon tunggu...
Bryanita Azizah Mioza
Bryanita Azizah Mioza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030041

NIM 20107030041

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Talk About Sibling Rivalry, Orangtua Wajib Tau!

28 April 2021   12:24 Diperbarui: 28 April 2021   12:30 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih Sibling Rivalry itu?

Sibling Rivalry adalah kompetisi antar saudara kandung, baik antar saudara kandung yang berjenis kelamin sama maupun yang berbeda jenis kelamin.

Kompetisi ini diwarnai dengan rasa iri, cemburu, dan persaingan. Bersaing untuk mendapatkan sesuatu seperti perhatian Ibu, ingin mainan baru, dan lain-lain. Bersaing bisa pula untuk membuktikan sesuatu seperti menjadi yang paling berprestasi, paling disayang orang tua, paling banyak teman, dan lain-lain.

Persaingan antara saudara kandung biasanya dimulai ketika anak kedua lahir. Beberapa anak menunjukkan sikap senangnya dengan hadirnya sang Adik, namun ada juga beberapa yang menunjukkan sikap yang makin rewel, menolak berpisah dengan Ibunya, dan lain-lain.

Setelah Adiknya lahir, si Kakak melihat kasih sayang dan perhatian orang tua tercurah pada Adik barunya  tersebut, Ia merasa tidak lagi menjadi yang paling istimewa dan berkuasa. Ia kini harus berbagi dengan Adiknya, waktu bermain dengan Ayah dan Ibunya menjadi berkurang, barang-barang lamanya digunakan oleh Adik barunya, dan keinginannya tidak lagi menjadi yang paling diutamakan.

Nah, inilah yang dapat memunculkan persaingan dengan Adiknya tersebut demi mendapatkan perhatian dan kasih sayang orang tua.

Sebenarnya wajar jika muncul persaingan seperti itu atau persaingan antar saudara kandung. Namun, perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut jika terdapat pertentangan dan konflik secara terus menerus antara saudara kandung yang sulit diatasi.

Namun, jika persaingan antar saudara kandung yang kurang diatasi dengan baik maka akan berdampak pada diri anak sendiri pada interaksi dengan orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Adapun 7 Dampak Sibling Rivalry :

1. Tantrum  

Anak bisa mengalami Tantrum, yaitu di mana anak mengekspresikan emosi dengan melempar barang, berteriak, atau merengek.

2. Regresi

Anak bisa kembali mengompol dan bertindak kembali seperti bayi

3. Menurunnya kepercayaan diri anak

4. Agresi fisik

Seperti memukul, menendang, dan menampar

5. Agresi verbal

Anak bisa melakukan tindakan memaki, berteriak, dan berbicara kasar

6. Tidak mau berbagi

7. Mengadukan saudaranya

Dan dampak bagi orang lain adalah anak akan menunjukkan perilaku buruk pada orang lain di luar rumah atau lingkungan sekitarnya.

Berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi Sibling Rivalry :

1. Buat si Kakak tetap merasa penting

Buat si Kakak untuk tetap menjadi bagian penting dalam keluarga. Kalian bisa mengajarkan si Kakak untuk mendampingi Adiknya saat makan atau bermain. Adanya keterlibatan si Kakak dengan kegiatan si Adik maka hal tersebut akan membuatnya merasa berharga. Dan lambat laun maka si Kakak akan menyayangi Adiknya.

2. Berikan perhatian yang sepadan

Memberikan perhatian yang sepadan terhadap anak juga merupakan cara untuk mengatasi Sibling Rivalry yang efektif. Hal ini dikarenakan bahwa masalah utama penyebab Sibling Rivalry adalah kecemburuan si Kakak terhadap kehadiran Adiknya yang mendapat perhatian berlebih dari orang tua dan keluarga. Ketika si Kakak merasa tetap diperhatikan dan meskipun si Adik telah hadir,  perasaan cemburu tersebut akan sedikit demi sedikit berkurang.

3. Bertutur kata yang baik

Jangan pernah membentak si Kakak karena perilaku Sibling Rivalrynya. Hal ini justru dapat meningkatkan kebencian atau kecemburuan pada si Adik. Orang tua bisa menasihati si Kakak dengan cara yang lemah lembut, tutur kata yang baik, dan dalam kondisi si Kakak yang tidak sedang marah / cemburu.

4. Meluangkan waktu bersama

Meluangkan waktu bersama antara orang tua, kakak, dan adik dapat mengatasi Sibling Rivalry yang efektif. Kebersamaan keluarga akan dapat memberi dampak Psikologis yang positif pada si Kakak dan si Adik. Orang tua bisa membacakan cerita bersama ataupun melakukan kegiatan bersama.

5. Berikan penghargaan jika rukun

Jika anak-anak sudah beranjak usia, saat mereka rukun berikanlah sebuah penghargaan. Penghargaan yang diberikan bisa berupa pujian atau hadiah kecil. Misalnya, membuatkan makanan kesukaan atau yang lain. Penghargaan saat mereka rukun dapat memacu mereka untuk berusaha selalu rukun.

6. Sediakan lingkungan rumah yang nyaman

Menyediakan lingkungan rumah yang nyaman dapat juga berpengaruh dalam usaha mengatasi Sibling Rivalry pada anak. Rumah yang berantakan dapat menyebabkan anak mudah stress, sementara rumah yang rapi dan nyaman untuk bermain lebih baik untuk kondisi Psikologis anak.

7. Ajarkan anak untuk bekerjasama

Mengajarkan anak untuk bekerjasama juga dapat mengatasi Sibling Rivalry pada anak. Orang tua bisa memberikan tugas seperti membereskan mainan yang dapat dilakukan secara bersama-sama. Kebiasaan bekerjasama lambat laun akan mengikis Sibling Rivalry pada anak.

8. Ajarkan anak untuk menyampaikan keinginan secara baik

Anak juga perlu diajarkan untuk mengkomunikasikan keinginan / pendapatnya secara baik dan terbuka. Komunikasi yang efektif dapat mencegah terjadinya Sibling Rivalry pada anak. Karena, jika anak bisa menyampaikan secara terbuka tentang keinginan dan perasaannya maka orang tua dapat memahami apa yang harus dilakukan terhadap anak.

Ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari orang tua dalam menghadapi Sibling Rivalry pada anak :

1. Jangan membanding-bandingkan anak dengan kakak, adik atau temannya

2. Jangan membela salah satu anak secara khusus

Memiliki kedekatan tertentu dengan salah satu anak merupakan hal yang wajar. Namun, jangan tunjukkan hal itu secara terang-terangan karena dapat memicu kecemburuan dan kebencian pada anak yang lainnya.   

3. Jangan memberikan privasi yang berlebih pada anak

Seperti memberikan Gadget pada masing-masing anak. Hal tersebut dapat menghilangkan kesempatan anak untuk belajar memecahkan masalah dan bernegosiasi.

4. Jangan memaksakan anak untuk memiliki teman yang sama   

Dorong anak untuk memiliki hubungan pertemanan sendiri.

5. Jangan memaksa anak untuk meminta maaf jika ia tidak merasa bersalah

Hal ini hanya mendorong anak untuk berbohong. Orang tua sebaiknya memberikan waktu agar amarah anak dapat mereda dan mendorong anak untuk mencari solusi dari masalah.

Sibling Rivalry yang berlebihan dan melibatkan perilaku agresif seperti berteriak, melempar barang, menyakiti secara fisik atau menghina secara berlebihan, memerlukan penanganan oleh orang yang berpengalaman bisa itu Dokter atau Psikolog.

Sibling Rivalry yang tidak diatasi dengan baik maka dapat mengakibatkan resiko depresi, kecemasan, dan kemarahan pada saat dewasa nanti.

Demikianlah pembahasan tentang Sibling Rivalry semoga bermanfaat, terutama pada orang tua yang baru saja melahirkan anak kedua, agar kalian tau bagiamana cara mencegah terjadinya Sibling Rivalry pada anak.        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun