Mohon tunggu...
Bryanita Azizah Mioza
Bryanita Azizah Mioza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta - 20107030041

NIM 20107030041

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Fenomena "Zoom Fatigue": Kelelahan Tatap Muka via Online

10 Maret 2021   13:29 Diperbarui: 10 Maret 2021   13:52 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
rdk.fidkom.uinjkt.ac.id

Bersumber dari Havard Business Review, penyebab dari syndrome ini adalah kalian dipaksa fokus menerima informasi melalui percakapan. Saat rapat sedang berlangsung, kalian bisa mengajukan pertanyaan dan berinteraksi agar mendapatkan informasi lebih. Sedangkan saat video call hal ini tidak memungkinkan, kecuali dengan chat pribadi.

2. Tantangan suasana / situasi sekitar

Meskipun dipaksa untuk fokus, nyatanya banyak hal yang mengganggu saat pertemuan via online berlangsung. Lingkungan di rumah terkadang tidak kondusif untuk melakukan konferensi video. Gangguan tersebut menambah stress pekerja hingga menyasar pada kelelahan.

3. Merasa di awasi

Saat melakukan konferensi video, kalian juga dipaksa untuk menatap secara intens oleh lawan bicara. Banyak orang yang tidak nyaman menatap atau ditatap secara langsung secara lama. Selama konferensi video berlangsung, mau tidak mau kalian harus tahan menatap dan ditatap dalam waktu yang cukup lama.

Lalu bagaimana cara mengatasi zoom fatigue? Dilansir dari (health.com), ada beberapa cara untuk mengurangi rasa jenuh / stres saat melakukan pertemuan via online itu, diantaranya :

1. Siapkan waktu untuk detoksifikasi digital

Dikutip dari (Verywell Mind), detoksifikasi digital mengacu pada periode waktu tertentu ketika seseorang perlu menahan diri untuk tidak menggunakan perangkat teknologi seperti ponsel, tablet,  TV, komputer, dan situs media sosial. Hal ini dapat di lakukan seperti meletakkan ponsel, tablet, komputer, atau laptop kalian kemudian lakukan / fokus pada kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan digital. Detoksifikasi digital ini dapat bertujuan untuk melepaskan stress yang berasal dari konektivitas yang konstan.

2. Luangkan waktu untuk menikmati alam

Meluangkan waktu untuk menikmati alam di akhir pekan dapat memberi otak kita waktu untuk mengatur ulang dan fokus pada stimulasi non-digital juga dapat membantu kita mengisi ulang dan merasa lebih siap secara mental untuk melakukan kegiatan pertemuan tatap muka via online.

3. Hidupkan mode pesawat selama 1-2 jam agar pikiran bisa beristirahat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun