Mohon tunggu...
Bryan P. Hutagalung
Bryan P. Hutagalung Mohon Tunggu... Programmer - Bryan P. Hutagalung - 09 - XI MIPA 1

28'22

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Resensi "Negeri Para Bedebah"

24 Maret 2021   21:15 Diperbarui: 24 Maret 2021   22:19 4916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita yang berisikan petualangan penuh aksi disajikan dalam novel karangan Tere Liye ini. Umumnya Tere Liye membuat cerita tentang Romance. Dalam novel ini banyak belajar tentang teori ekonomi. Tokoh yang mengisi novel ini pula sangat apik. Suka dengan kepribadian Thomas, meski telah kehabisan keluarganya, masih ingin menolong kerabatnya. Bagus pula apabila dinaikan jadi film.

Bila di taman depan ada cerita ini merupakan fiktif, bagi aku nyaris mirip dengan peristiwa yang terdapat di negeri Indonesia pada era tertentu( kurang ingat tahunnya). Cerita ini dikemas sedemikian baik oleh pengarang. Dini cerita ungkin terasa berat untuk pembaca, sebab terdapat faktor ekonomi serta poitik didalamnya. Lain lagi apabila membaca sampai tengah cerita ataupun pada konflik nya. Tidak mau menyudahi membaca hingga habis, itu yang aku rasakan. Serta tidak menyangka endingnya semacam itu.

Alur cerita maju-- mundur, sebab di sebagian bagian menggambarkan peristiwa yang mengenai si tokoh ialah Thomas pada umur 10 tahun. Serta kembali pada peristiwa dikala ini. Setting terletak di Indonesia, lebih tepatnya di kota--kota yang terletak di Indonesia, spesial nya Jakarta.

Rekomendasi

Bila kamu merupakan manusia yang tertarik dengan hal- hal yang berbau ekonomi, jangan ragu- ragu ya buat baca novel ini. Tentu kamu bakal lebih mengerti dibandingkan aku yang baca novel sebab hanya hobi. Tetapi buat kamu yang ngga tertarik pula harus baca novel ini, soalnya proporsi aksinya lebih banyak jadi ngga bakal buat bosen pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun