Manusia adalah mahluk yang berpijak pada prinsip-prinsip berpikir rasional dan mampu bekerja sama didalam lingkungannya, karena itu manusia menjadi mahluk yang paling dominan di bumi ini, oleh karenanya manusia mampu mengubah wajah dunia, akibat dominasi manusia diantara mahluk lainnya.
Perubahan dunia ditandai dari mulai musnahnya ratusan spesies hewan dan tumbuhan,  akibat dari ekploatasi alam oleh manusia secara besar-besaran yang mengakibatkan rusaknya atmosfer bumi, juga akibat polusi yang ditimbulkan asap industri dan aktivitas sehari-hari, dampak dari kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang tanpa disadari, pada ahirnya justru akan  memusnahkan manusia itu sendiri.
Kemajuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan telah merubah tatanan kehidupan dimuka bumi, dan peradaban manusia, termasuk hubungan sosial antar manusia. Â
Oleh karena itu tidak heran jika banyak ahli Filsafat dan pakar ilmu pengetahuan mencoba menyelidiki dan  memahami apa yang terjadi dengan pikiran manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan hubungannya dengan perubahan peradaban manusia.
Para filsuf berpendapat, Â bahwa pada dasarnya manusia dipahami sebagai mahluk yang berakal budi; dengan akalnya manusia mampu bermimpi tentang masa depan, Â dengan budinya manusia mampu bekerja sama, dengan akal budi manusia mampu mewujudkan pemikiran tersebut, agar impiannya menjadi realita.
Yang menarik juga adalah mengapa manusia selalu bermimpi tentang masa depannya ? Â Kerena pada hakekatnya manusia adalah mahluk yang tidak pernah merasa puas dengan masa kini, selalu ingin berubah dan mengubah diri mencari kepuasan diri, Â dan setiap perubahan selalu akan berdampak pada tatanan kehidupan yang ada. Â
Bagai pedang bermata dua disatu sisi mengubah untuk mendapatkan rasa puas, disisi lain perubahan justru menimbulkan masalah mulai dari yang kecil sampai dengan merusak alam dan lingkungan. itu adalah kodrati dari suatu perubahan.
Manusia modern mulai berpikir, bahwa setiap perubahan harus selalu dijaga ekosistemnya. Kenikmatan dan kemudahan yang didapat dari perubahan, Â tidak boleh lebih kecil daripada kerusakan yang ditimbulkan akibat perubahan tersebut. Keseimbangan ekosistem menjadi landasan untuk merealitakan pikiran dan mimpi.
Selain itu, manusia juga adalah mahluk emosional yang mampu dan membutuhkan rasa kasih sayang antar sesama, dan dengan mahluk hidup lainnya, bahkan dengan  benda mati sekalipun. Â
Manusia selain individual yang bersifat personal, disisi lain manusia juga mahluk sosial, yang tidak bisa hidup sepi menyendiri, tetapi membutuhkan pergaulan dan interaksi dalam komunitasnya.
Karena manusia berakal budi, beremosi dan bersosial itulah, Â maka timbulah peradaban manusia dengan segala kompleksitasnya, yang mempengaruhi kehidupan sosial secara umum. Â