Mohon tunggu...
Bryan Handovi
Bryan Handovi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Active

Enjoy your life to the fullest

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kajian Risiko Catastrophic Erupsi Gunung Semeru: Pemerintah dan Rakyat Harus Lebih Sigap

13 Desember 2021   18:27 Diperbarui: 13 Desember 2021   18:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Peristiwa erupsi Gunung Semeru yang berada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur beberapa minggu yang lalu menjadi berita yang cukup menghebohkan bagi Indonesia.

 Indonesia merupakan negara yang cukup sering dilanda berbagai bencana alam karena posisinya yang berada pada pertemuan dua lempeng yaitu Lempeng Pasifik dan Lempeng Mediterania serta berada di wilayah Cincin Api Vulkanik. 

Indonesia juga memiliki banyak sekali gunung api yang masih aktif dan secara berkala dalam kurun waktu beberapa tahun rutin mengalami erupsi vulkanik.

Menurut data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Indonesia memiliki 127 gunung api aktif, meski hanya 69 gunung api yang terpantau dengan peralatan seismik yang memenuhi standar. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak sekaligus paling mematikan di dunia

Tentunya dengan kondisi geografis yang sedemikian rawan bencana menyebabkan bencana alam seperti erupsi gunung berapi dan gempa bumi dapat terjadi kapan saja.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana harus memiliki kesadaran dan kesiapan yang memadai untuk meminimalisir dampak kerugian yang dapat ditimbulkan dari bencana tersebut jikalau terjadi. Pemerintah daerah terkait juga perlu memiliki kesiapan dalam mendeteksi dan melaksanakan penanggulangan bencana sedini mungkin.

Proses manajemen risiko menurut standar ISO 31000 dalam mengkaji risiko terkait dengan peristiwa erupsi Gunung Semeru melibatkan beberapa tahapan seperti menetapkan konteks risiko, melakukan identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, perlakuan risiko, dan komunikasi & konsultasi serta pemantauan dan pengkajian ulang.

Kajian atas risiko dari peristiwa erupsi Gunung Semeru adalah sebagai berikut:

1. Kejadian Risiko : Tanah areal pertanian rusak dan tidak produktif

2. Konteks Risiko

  • Konteks Eksternal : Lingkungan ekonomi dan kondisi alam di sekitar wilayah Gunung Semeru
  • Konteks Internal : Kebijakan pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan

3. Pemilik Risiko : Pemerintah Daerah dan Petani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun